Dak Retak
Ahmadi Sofyan--
Bagi orang Melayu, siapa saja boleh tinggal dimana pun, mengais rezeki di setiap jengkal bumi Allah SWT, namun jika sudah mulai mengeruk dan menjadikan pribumi sebagai “budak” karena kekuasaan dan kekayaan serta menganggap mampu membeli hukum beserta aparatnya dengan tidak mengindahkan norma-norma setempat, maka layaklah masyarakat Melayu untuk menunjukkan jati dirinya.
Tapi kelemahan dari orang Melayu adalah sangat gampang di adu domba yang pada akhirnya tak lagi saling asah asih dan asuh, namun saling gasak gesek dan gosok. Itulah wajah “Melayu” kita hari ini, sehingga sampai saat ini kepedulian kita terhadap kondisi negeri dimana kita dilahirkan ini sudah mulai luntur dan lentur. Kita tidak begitu peduli jika tidak menguntungkan secara materi. Persoalan sejarah, masa lalu, orangtua yang telah berbuat, kita seperti begitu mudah melupakan, karena secara materi tak menguntungkan. Bahkan rusak dan kacau birokrasi pemerintahan misalnya, kita pun tak peduli, sebab merasa ikut nyaman hanya diberi recehan. Kita juga “lah teliwat igak jika cuek ketika para pendatang di negeri ini bersikap tak ramah dengan mengobrak-abrik budaya dan kekayaan alam kita. Berulang kali saya tulis di media ini, kalau tak ada rasa “retak” alias peduli, suatu saat akan kita lihat wajah negeri ini dengan motto “Sumber Daya Alam (SDA) dikeruk, Sumber Daya Manusia (SDM) diciduk”.
Nah, dari tulisan kali ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat dan merenung akan kondisi negeri hari ini dari berbagai lini, baik ekonomi, hukum, pemerintahan (birokrasi), pelayanan terhadap rakyat, manfaat adanya BUMN bercokol sampai 100 tahun di Negeri Serumpun Sebalai, pergaulan remaja/pemuda, sikap orangtua, dan lain sebagainya. Sudahkah kita harus berdiam diri tanpa ada rasa peduli? Jangan sampai ketidakpedulian alias “dak retak” itu justru akan menimpa diri kita sendiri akibat perilaku cuek dan egois yang kita miliki melebihi batas alias kebangetan, yang dalam bahasa Bangka, “lah teliwat igak mun dak retak”. Sehingga kita bersikap egois sebagaimana cerita dongeng binatang tadi.
Salam Dak Retak!! (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: