Kolam BBI Koba Terancam Tambang

Kolam BBI Koba Terancam Tambang

BBI Koba yang terancam aktivitas tambang.--

BABELPOS.ID, KOBA - Kawasan Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) terus dihantam aktivitas tambang. Bahkan, salah satunya beroperasi berdekatan dengan areal Balai Benih Ikan (BBI) Koba. Knj dikhawatirkan merusak kolam benih ikan tersebut.

Kepala BBI Koba, Hermanto mengungkapkan aktivitas tersebut sudah beroperasi lebih dari dua bulan belakangan ini.

"Tambang pasir timah tak jauh di samping BBI Koba ini, sudah beroperasi lebih dari dua bulan belakangan ini," ungkap Hermanto kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat (24/2/2023).

BACA JUGA:Nekat Nih, Puluhan TI Beroperasi di Samping Rumah Dinas Bupati Bateng

Ia mengaku, sebelumnya sudah pernah melaporkan aktivitas tambang tersebut ke pihak Polres Bateng. Karena pada saat itu penambang beraktivitas hanya dalam radius 10 sampai belasan meter saja. Padahal diketahui jika peralatan rajuk tambang bisa menjangkau lebih jauh lagi di dalam tanah. 

"Kita khawatir aktivitas tersebut bisa merusak kolam benih ikan, terlebih dasar kolam di sini tidak berlantai semen. Maka dari itu, sempat kami laporkan ke pihak berwajib, bahkan saat itu aktivitas tambangnya sempat berhenti sekitar 2 mingguan, namun setelah itu kembali beroperasi lagi," terangnya.

BACA JUGA:Redam Tambang Timah Ilegal, Pemkab Bateng Usulkan 7.400 Hektar WPR di Wilayahnya

Dikatakan Hermanto, berbeda dengan aktivitas tambang terdahulu yang airnya tercemar dan bisa membuat benih-benih ikan langsung mati. Efek dari tambang di sebelah BBI saat ini, memang tidak secara langsung ke benih di kolam-kolam penangkaran, namun di saat intensitas curah hujan tinggi, maka masalah terjadi. 

"Debit air yang masuk ke kolam tak terkontrol, areal resapan rusak, maka imbasnya kolam-kolam penangkaran ikan ini bisa terendam kembali," tuturnya.

BACA JUGA:Lahan Eks Tambang Kobatin Masih Berpotensi, Ini Kata Kapolda

Kata Dia, pada bulan Desember tahun 2022 kemarin, debit air meningkat dan tak terkendali, bahkan semua kolam benih dan indukan beberapa jenis ikan air tawar rata terendam banjir, sehingga semuanya hilang. 

"Tahun ini, sudah diisi kembali indukan di kolam-kolam penangkaran yang menelan anggaran Rp.500jutaan," ujarnya.

BACA JUGA:Selain Curah Hujan Tinggi, Aktivitas Tambang Ilegal Turut Sebabkan Banjir di Berok

Menurutnya apapun status areal tambang di sebelah BBI Koba ini, tetap harus mempertimbangkan bahwa area tersebut masuk kawasan perkantoran Pemda Bateng. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: