Ancaman Bujang

Ancaman Bujang

Bujang PeDe--

BUJANG PeDe benar-benar meradang.  Bagaimana tidak, motor butut kesayangannya tiba-tiba raib entah kemana.  

Pagi itu Bujang dengan kedua sohibnya Odoy dan Ipank tengah terlibat pembicaraan serius. Kalau tidak serius, minimal agak seriuslah. TKP-nya biasa, di Warkop Mang Gareng.

Tempo 60 menit kemudian, Bujang melongo ke halaman parkir.  Ternyata motor butut kesayangannya tak terlihat.  Lalu Bujang keluar dan memeriksa halaman parkir, benar-benar tak terlihat.  

Kontan Bujang meradang.  Iya yakin itu pasti gawean tamu-tamu Warkop yang rerata anak muda di lingkungan mereka itulah.  Dan, Odoy, Ipank, serta Mang Gareng tentu tak layak dijadikan tersangka.

''Saya minta motor saya dikembalikan ke tempat semula, kalau tidak awas!'' ujar Bujang dengan nada tinggi mengancam.

Tak ada yang peduli.  Semua pura-pura tak berdosa.  

''Kalau tidak, mau kamu apain, tegas-tegaslah!'' ujar Odoy menimpali.  

''Oke, jangan sampai peristiwa tahun lalu di sini terulang lagi.  Mungkin semua masih ingat?'' ujar Bujang lagi.

Semua bingung apa yang terjadi tahun lalu di Warkop Mang Gareng.  Termasuk Mang Gareng juga bingung, namun hanya memilih diam, no comment.

Melihat keseriusan Bujang, mulailah satu persatu tamu di Warkop Mang Gareng pamitan.  Maklum, ngeri juga dengan ancaman Bujang barusan.  Meski mereka juga tak ingat apa yang terjadi tahun lalu.

Setelah tamu Warkop sepi, Bujang kembali melongo ke halaman parkir, dan motornya benar-benar dikembalikan.  Tapi tidak dikretahui siapa pelakunya.  

''Yah sudahlah, yang penting motor kembali,'' ujar Bujang kepada kedua sohibnya.

''Memangnya tahun lalu ada apa di Warkop saya?'' tanya Mang Gareng tiba-tiba, karena kesal Warkopnya mendadak sepi, hanya tiga trio 

Bujang Tengil yang kerap ngutang itu saja lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: