"Calon Jadi" Susupi Lelang Jabatan Pemprov, Ini Kata RD

Ridwan Djamaluddin --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Resmi dibuka 27 Januari kemarin, lelang atau seleksi jabatan untuk tiga posisi kepala dinas/biro dan satu direktur RSUP Ir Soekarno di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) disusupi isu "calon jadi".

Hal ini pun ternyata diketahui langsung oleh Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin. Tampak geram, RD-begitu dikenal, langsung mencounter kabar miring yang telanjur ramai di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Empat jabatan pimpinan OPD yang dilelang itu, Kapala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan Olahraga (Disparbudkepora), Biro Hukum Setda Pemprov Babel dan Direktur RSUD Ir Soekarno.

Kepada sejumlah wartawan, RD menegaskan, bahwa pelaksanaan open bidding jabatan tetap berjalan sesuai kaedahnya tanpa ada calon jadi yang ramai diisukan.

"Tidak ada istilah calon jadi, enggak ada itu! Kita fair saja," katanya usai menghadiri paripurna pelantikan Wakil Ketua DPRD Babel, Beliadi, Senin (6/3).

BACA JUGA:Pemprov Buka Lelang Jabatan Tiga Kadis 1 Direktur RS, Ini Syaratnya

Hingga saat ini proses pendaftaran lelang jabatan empat posisi tersebut masih terbuka sampai waktu terakhir pendaftaran pada 10 Februari 2023.

"Pastinya kita berharap pejabat yang terbaik lah yang akan terpilih," sebut Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM ini.

Namun sebagai user, ia sendiri mempunyai kriteria sendiri bagi pejabat yang akan memimpin organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut.

"Saya pribadi, saya perlu kekuatan karakter. Kita perlu pemimpin yang bagus, inovatif dan berani berlari cepat. Serta jangan terlalu business as usual (hanya berjalan seperti biasanya," bebernya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Ridwan Upayakan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Posisi RSUP Ir Soekarno sendiri menjadi perhatian khusus bagi dirinya. Hal itu pun sudah didiskusikan berkenaan dengan peningkatan pelayanan di rumah sakit milik Pemprov Babel seperti menambah kapasitas ruang ICU, menyelesaikan pengadaan radiotherapy hingga penataan SDM terkhusus mengurusi peralatan canggih rumah sakit.

"Sudah kita diskusikan, untuk orangnya tidak sulit. Namun fokus kita bagaimana meningkatkan kualitas layanan. Kita juga butuh SDM selevel pakar dan teknisi yang khusus ngurusin alat canggih rumah sakit ini, jangan sampai alat yang canggih ini sedikit-sedikit rusak," pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: