Awas! Ada 6 Efek Negatif Tiktok
Abelina D Fitria --
BABELPOS.ID - PHENOMENOLOGIS dan Dokter Estetik, dr. Abelina D Fitria MM, MARS, Dpl AAAM, mengungkapkan 6 efek negatif platform media sosial TikTok bagi generasi muda yang meliputi generasi Z, Alpha, dan X, serta baby boomers (remaja dan orang tua.
Dampak negatif itu adalah:
Pertama, TikTok kerap menjadi sumber informasi sesat yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pengguna terkategori vulnerable (polos atau rentan) biasanya akan menelan informasi bulat-bulat tanpa melakukan cross-check. Lalu, langsung ikut menyebarkan tanpa memikirkan beban konsekuensi dari perbuatannya.
Kedua, adalah memperpendek attention span. Penelitian Dr. Julie Albright menyebutkan tampilan TikTok sengaja didesain untuk melakukan swipe dalam jangka panjang membuat users terbiasa melihat video pendek. Penelitian per 2021, rata-rata attention span users TikTok adalah 21-34 detik, sedangkan 3 detik pertama video adalah penentu akan ditonton atau tidak. Hal itu memperburuk poin 1 karena menonton video tidak selesai, informasi yang disampaikan jadi salah lalu disebarkan.
Ketiga, mudahnya membuat akun tiktok, menjadi efek negative ketiga berupa Cyberbullying. Akun-akun palsu dibuat untuk melakukan penghinaan atau trolling, dan ujungnya perundungan terhadap pihak lain.
Keempat, TikTok mengubah pola pikir generasi muda dan tua. Ini membuat users merasa bawa sukses adalah hal yang gampang. "Mereka merusak makna asli dari ‘work smarter, not better’. Banyak sekali generasi muda yang berhenti sekolah karena berpikir bisa mencari uang dari TikTok dan seramnya lagi mereka adalah anak-anak which leads to my next point.
Kelima, TikTok menjadi sarang predator dan ch*ld por*ography (CP). Silakan di-googling dengan kata kunci ‘tiktok predator cp’. Hasilnya bikin shocked, bahkan aplikasinya sendiri merekomendasikan konten cp.
Keenam, TikTok melahirkan banyak bintang dengan star syndrome karena ketenaran yang diperoleh secara instan. Dengan algoritma TikTok yang acak, banyak sekali pekerja produktif yang berhenti kerja untuk menjadi full timer TikToker hanya untuk kehilangan aspek viral beberapa tahu atau bulan kemudian. Jadinya seperti judi.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com