Bujang Pede: Lato Lato
--
LENGKAPLAH sudah derita Wak Ijah, Ibunda Bujang PeDe. Beli obat dak jadi, berobat gagal, kini pemicu sakit kepala sebelahnya bertambah pula.
Bukan Bujang PeDe namanya kalau tak mengikuti trend.
Bujang PeDe kini punya mainan baru. Mainan kekinian. Yang sedang digandrungi anak-anak sekitarnya, lato-lato. Akhirnya Bujang pun ikut membeli lato-lato pada pedagang mainan keliling.
Bujang mendadak doyan lato-lato sebenarnya bukan karena bisa. Taping gara-gara nengok Maysaroh sang pujaan yang punya peluru tajam itu terlihat sering pula main lato-lato. Jadilah lato-lato modal PeDeKaTe.
Tak ingat mandii, tak ingat makan. Bahkan panggilan emaknya pun tak lagi ia dengar.
Tok-tok tok tok, bunyi lato-lato milik Bujang.
Lato-lato Bujang ukurannya cukup besar. Lebih besar dari yang dimainkan bocah-bocah sekitar. Para bocah ini kerap main lato-lato di halaman masjid. Karena di sanalah tempat yang agak luas dan teduh.
Kali pertama bujang belum pandai memainkan. Ia mencoba mengingat-ngingat cara bocah memainkannya. Kemudian ia mencoba lagi. Namun gagal lagi. Akhirnya bujang membuka Youtube.
Perlahan buah lato-lato bergerak dan beradu. Bujang sangat gembira.
"Bujang, tolong kau angkat dulu jemuran itu," suara emak dari dalam rumah.
Namun suara tok, tok, tok lato-lato telah mengalahkan suara emaknya.
Sekali lagi emaknya memanggil Bujang agar mengangkat jemuran.
"Sudah mau hujan Bujang," kata emak setengah berteriak.
Sebentar emak," sahut Bujang tanpa berhenti memainkan lato-lato.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: