Normalisasi Saluran dan Kolam Retensi, Ikhtiar Pemkot PGK Atasi Banjir
Miego--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan akselerasi pengendalian banjir di Kota Pangkalpinang. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa upaya pengendalian banjir dilakukan mulai dari normalisasi saluran-saluran hingga pembangunan kolam retensi dan pengadaan Mobile Pump.
Kepala Dinas PUPR Kota, Miego didampingi Kabid Sumber Daya Air, Ikmanto menjelaskan normalisasi saluran sudah dilakukan di seluruh wilayah Kelurahan di Kota Pangkalpinang. Bahkan sudah terbangun kurang lebih 5 km talud di Kota Pangkalpinang ini.
"Saluran yang rusak kami benahi yang belum terbangun kita pulihkan. Alhamdulillah, terbangun talud kurang lebih 5 km, sampai pelosok. Ini juga sesuai hasil Musrenbang maupun pokok pikiran teman-teman di DPRD, kami akomodir semuanya," ungkap Miego kepada Babelpos.
BACA JUGA:Mobile Pump PUPR PGK Bakal Sedot Genangan Air 250 Liter Perdetik
BACA JUGA:Sigesit Boss, Inovasi Miego Tangani Banjir di Kelurahan Opas dan Genas
Pihaknya juga membangun kolam retensi untuk konservasi air. Menurut dia, kolam retensi ini merupakan terminal air di Kota Pangkalpinang dalam upaya mengakomodir masukan air di wilayah Bukit nyatoh utamanya di Linggarjati hulu.
"Limpahan air dari Bukit Merapin, Stania, Bukit Manggis cukup besar belum tercover secara menyeluruh. Efektivitasnya antara 20-30 persen, dengan kapasitas 25 ribu sampai 30 ribu kubik yang mampu kami tangkap," ujarnya.
BACA JUGA:Wako Molen Terus Upayakan Penanganan Banjir di Pangkalpinang, Ini Berbagai Programnya
Sebelumnya, target perencanaan awal menangkap air di daerah tersebut membutuhkan lahan sekitar 3,5 hektare. Namun, karena kondisi pertumbuhan penduduk, permukiman semakin padat dan lahan menyempit kemampuan Pemkot cuma diangka 8 ribuan dan ini yang dioptimalkan.
Kabid SDA PUPR Kota, Ikmanto menambahkan setelah menduduki posisi tersebut di tahun 2020 dia langsung berupaya melakukan akselerasi spontan. Di tahun 2021 mulai melakukan perencanaan dan di tahun 2022 melakukan eksekusi fisik. Tinggal membenahi kembali apa saja yang masih perlu dilakukan pada tahun 2023.
Eksekusi fisik seperti kolam retensi yang masih dalam proses pembangunan diharapkan menjadi salah satu ikhtiar untuk pengendalian banjir di Pangkalpinang.
"Kita masih menyelesaikan pekerjaan kolam rentensi di waktu yang relatif singkat. Ditambah cuaca tak menentu dan kondisi pasang surut air berpengaruh signifikan," sebutnya.
BACA JUGA:Musim Hujan, Molen Terus Ketar-ketir, Turun Cek Saluran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: