Sungaiselan Lokus Stunting Tertinggi di Bateng, 38 KK Belum Akses Jamban Sehat
Kampanye air bersih yang digelar mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Unair --
BABELPOS.ID, SUNGAISELAN - Mahasiswa UNAIR Magister S2 Kesehatan Lingkungan, memberikan penyuluhan kepada Kader Posyandu di Kelurahan SUNGAISELAN tentang pentingnya konsumsi air minum yang aman (safe water) bagi masyarakat di daerah Stunting melalui Gerakan Masyarakat Gunakan Air Bersih (GEMA-UNAIR), Sabtu (17/12/2022).
Mahasiswa Universitas Airlangga, Romaydi Saputra mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk edukasi dan promosi kesehatan lingkungan dalam mengelola air minum rumah tangga yang aman.
BACA JUGA:Pentas Seni Sungai Selan Sukses, Warga Minta Lampu Penghias Alun-Alun Tak Dicopot
"Masalah stunting yang terjadi pada balita berdampak pada kesakitan, kematian, gangguan pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan mental, kognitif dan gangguan perkembangan motoric," ujarnya kepada babelpos.id pada Sabtu (17/12/2022).
BACA JUGA:Cara Seru Guru Sungaiselan Sambut HGN ke-77: Lomba Bilun
Sebagian besar bukti hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa faktor air mencakup sumber air minum yang tidak memadai dan pengolahan air minum yang tidak benar dapat meningkatkan kejadian stunting pada balita.
Ia mengatakan Kelurahan Sungaiselan saat ini merupakan lokus stunting dengan angka tertinggi di Kabupaten Bangka Tengah. Menurut hasil Studi EHRA (studi penilaian resiko kesehatan lingkungan) Tahun 2017, Kelurahan Sungaiselan memiliki indeks resiko sanitasi sangat tinggi dan sampai saat ini masalah sanitasi dan air bersih belumlah tuntas.
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Algafry Nganggung Bersama Warga Simpang Katis dan Sungaiselan
"Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya rumah tangga yang tidak mengakses jamban sehat (38 KK) atau masih buang air besar sembarangan dan rendahnya akses air minum yang layak (39%)," terangnya.
"Berangkat dari hal tersebut, kita melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Gunakan Air Bersih (GEMA-UNAIR) yang bertujuan untuk meningkatkan akses rumah tangga terhadap air minum yang layak dan aman," tambahnya.
BACA JUGA:23 SD di Sungaiselan Khatam Al-quran, Bupati Bakal Agendakan Perlombaan
Adapun hal-hal yang harus dilakukan, yaitu :
1. Dimulai dengan kesadaran rumah tangga untuk menggunakan sumber air bersih yang terlindungi (sumur bor/pompa, perpipaan) sebagai sumber baku air minum yang harus memenuhi syarat kesehatan yaitu tidak keruh/jernih, tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak kontaminasi dengan zat kimia serta bebas dari berbagai mikroorganisme,
2. Jarak antara sumber air dengan tangkiseptik minimal 10 meter,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: