Piala Dunia Qatar & Syiar

Piala Dunia Qatar & Syiar

Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--

QATAR menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan tetap berdiri sebagai Negara Qatar yang Islami.  

Salah satu negara di Jazirah Arab yang kaya raya karena minyak dan gas bumi.  Negara Islam yang hukum dan adatnya mengikuti tradisi Islam. 

Ketika negeri ini didaulat menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, tentu tidak sedikit biaya yang dikeluarkan, yang belum tentu semua negara menyanggupinya.  

Tapi, Qatar menyanggupinya bahkan digelar megah, namun sekali lagi, dengan tetap berdiri sebagai Negara Qatar yang Islami.  

Meski beberapa negara bahkan yang kandidat Juara Dunia sempat mengancam akan mundur dari perhelatan karena beberapa aturan yang diterapkan FIFA sesuai keinginan tuan rumah Qatar dinilai bertentangan dengan negara yang katanya menjunjung kebebasan dan keberagaman.  

Salah satu aturan FIFA yang paling banyak diprotes adalah penggunaan simbol-simbol pendukung LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).  Simbol-simbol itu seperti warna-warni pelangi dan sebagainya.

Gayung bersambut.  Negara-negara pendukung LGBT menerima karmanya sendiri.  

Tak perlu mereka 'merajuk', tak perlu pula karena 'diusir', apalagi karena 'ngambek'.  

Karena negeri-negeri pendukung keras LGBT itu 'pulang sendiri' dengan tertunduk malu karena kalah.  Negara-negara itu tak masuk 16 besar Piala Dunia.  Termasuk Jerman negara yang paling getol kampanye LGBT itu pun harus pulang dengan 'menutup mulut' dan tertunduk lesu, menyusul Wales, Belgia, dan Denmark yang lebih dulu angkat koper.

Tampaknya negeri-negeri Jerman Cs ini harus belajar dari Tanah Melayu jika bertandang ke negeri orang.  

Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung.

Sekali lagi, Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia tetap berdiri sebagai Qatar.

Sebagai Tuan Rumah, Piala Dunia dibuat dengan megah dan wah.  Tapi, kesan dan pesan bahwa Qatar sebagai negara Islam sangat ditonjolkan.  Potongan Hadis Nabi nyaris terlihat di setiap lokasi ajang perhelatan.  Kitab Suci Al Qur'an dan sholat juga ditampilkan.  Bukan didaramatisir apalagi dibuat-buat, karena begotulah Islam yang sesungguhnya.

Dunia Barat terperangah, trernyata Islam tak seperti yang mereka ketahui dan baca seperti selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: