'Bisnis Sampingan Jenderal Polisi' Bermunculan, 'Perang Bintang' Mulai Terbuka?

'Bisnis Sampingan Jenderal Polisi' Bermunculan, 'Perang Bintang' Mulai Terbuka?

Topi Polisi--

Desmon menngungkapkan bahwa hal ini juga dapat dilihat dari adanya agenda 7 mantan Kapolri yang menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Dua Pelaku Pengeroyokan di Dekat SMPN 3 Pangkalpinang Dicokok Tim Buser Naga

Akan tetapi dalam pertemuan tersebut terdapat 2 mantan Kapolri yang tidak diajak yaitu Tito Karnavian selaku Kapolri 2016-2019 dan Idham Azis selaku Kapolri 2019-2021.

Hal ini menurut Desmon meninbulkan sebuah pertanyaan, tentang apa yang terjadi di Polri serta mantan Kapolri tersebut.

Bahkan Desmon dengan lantang mengatakan bahwa 2 mantan Kapolri tersebut merupakan akar permasalahan di Polri.

“Tujuh mantan Kapolri tersebut tidak mengajak yang 2 mantan Kapolri lainnya, dan hal tersebut mengindikasikan jelas bahwa keduanya merupakan sumber masalah di Polri,” tambah Desmon.

Kartu Truf Para Jenderal 

Isu perang bintang di Polri ini sebelumnya telah diungkapkan oleh ketua Indonesian Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.

Menurut Sugeng, perang bintang ini tak lepas dari nama Ferdy Sambo yang saat ini menjadi terdakwa pembunuhan Brigadir J.

Bahkan sempat dikaitkan bahwa salah satu alasan Ferdi Sambo tembak Brigadir J karena Brigadir J mengetahui bisnis hitam Ferdy Sambo yang melibatkan Jenderal di Polri.

Hal ini bahkan menguak bagan konsorsium 303 yang sempat beredar beberapa waktu lalu.

Selain itu menurut Sugeng, bisnis lain yang melibatkan para Jenderal Polri adalah bisnis tambang ilegal.

Bisnis tambang ilegal ini yang beberapa waktu lalu di ungkap oleh Ismail Bolong meskipun Polisi berpangkat Aiptu yang telah pensiun tersebut mengkalrifikasi bahwa apa yang dilakukannya atas paksaan Irjen Hendra.

Irjen Hendra sendiri diketahui terseret dalam kasus Sambo dan telah di jatuhi hukuman diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian.

Sugeng mengatakan bahwa jika bukan tidak mungkin untuk membongkar dugaan-dugaan pelanggaran dari kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: