RD Akui Babel Paling Terdampak Jika Eksport Timah Distop, Belum Ada Putusan Resmi
Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI, Ridwan Djamaluddin-babelpos.id-
ESDM Tengah Kaji Kebijakan Stop Ekspor
RENCANA penghentian eskport timah mulai tahun depan (2023), belumlah putusan final. Pemerintah terutama dari pihak Kementeri ESDM masih mengevaluasi semuanya. Terlebih lagi banyaknya kritik yang muncul dari berbagai kalangan atas rencana kebijakan itu.
Mengingat rencana kebijakan stop eksport itu langsung dari RI 1, Joko Widodo, diperkirakan evaluasi yang dilakukan pihak ESDM lebih cenderung ke persiapan langkah-langkah setelah kebijakan tersebut diberlakukan.
BACA JUGA: Uji Publik Pendataan Non-ASN, Awas Honorer Siluman!
Bangka Belitung (Babel) dinilai paling terimbas dari penerapan kebijakan larangan ekspor timah ini. Terkhususnya dari segi ekonomi, hasil timah sangat menopang perekonomian masyarakat disamping menjadi pemasukan bagi daerah baik dari royalti maupun dana bagi hasil (DBH).
BACA JUGA: Putusan MA Kasus Pembelian Bijih Timah Terak, Agat Bebas, Supirnya Ditahan
Hal itu pun diakui langsung oleh Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin kepada Babel Pos, Kamis (6/10) kemarin. Dinilainya evaluasi itu penting sebagai antisipasi ketika resmi dilarang ekspor.
BACA JUGA: Kendalikan Inflasi Daerah, Pemprov. Kep.Babel Alokasikan DID dan DTU
"Babel ekonomi daerahnya masih sangat ditopang oleh pertimahan, kita harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi, supaya jangan kaget lah ya," kata RD --begitu Ridwan dikenal--.
BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Pria dengan Perut Robek di Pinggir Jalan Sempat Sebut Nama Pelaku
Dirjen Minerba ini juga menegaskan belum ada keputusan resmi apapun terkait evaluasi ini, apalagi membatalkan rencana kebijakan tersebut.
"Yang pasti belum ada keputusan resmi apapun," tegasnya.
BACA JUGA: Meski Pulau Tujuh Sudah 'Milik Orang', Babel 'Masih Mau'
Pastinya, lanjut RD, evaluasi ini dalam rangka mengkaji langkah langkah operasional yang akan disiapkan jika larangan ekspor logam timah ini dilakukan. "Dan apa saja yang harus dilakukan, termasuk penetrasi pasar dan lain lain," ulasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: