Reviu Program, Irtama Minta BKKBN Babel Akselerasi

Reviu Program, Irtama Minta BKKBN Babel Akselerasi

Kegiatan reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN.--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bangka Belitung menggelar penelaahan (reviu) program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting, Selasa (30/8). Hadir secara daring, Inspektur Utama (Irtama) BKKBN, Ari Dwikora Tono sekaligus membuka kegiatan.

Dalam sambutannya, dia mengharapkan BKKBN Babel lebih baik lagi dalam akselerasi pencapaian program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting. Dengan mengupayakan dan menetapkan langkah strategis dalam program kedepan. Selain itu juga melalui Optimalisasi DAK BOKB dan Bapak Asuh Anak Stunting.

BACA JUGA:BKKBN Babel Gerebek Stunting dan Program Bapak Asuh

"Pelaksanaan program semester pertama mengalami kendala perlu akselerasi pelaksanaan kegiatan sesuai juknis. Kita ada target minimal 3 persen pertahun penurunan stunting ini," urainya.

Apresiasi diberikan kepada BKKBN Babel karena capaian angka stunting lebih baik dari capaian nasional, yaitu 18,6% pada tahun 2021. Akan tetapi meminta untuk terus berhati-hati dan jangan sampai terlena karena target untuk tahun 2024 yang lebih tinggi, yaitu 10,38%.

BACA JUGA:Peringati Harganas, BKKBN Ingatkan Soal Stunting

"Rapat Reviu Program saat ini merupakan salah satu wahana evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada semester 1 tahun 2022," ungkapnya. 

BKKBN Babel juga diminta menyelesaikan enam indikator kinerja utama tahun 2022 ini yang harus diselssaikan. Yakni, pertama angka kelahiran total, kedua angka kelahiran remaja, ketiga angka prevalensi kontrasepsi modern di angka 66,9 persen.

BACA JUGA:Irtama BKKBN Tinjau Pelayanan KB di Puskesmas Pangkalbalam

"Unmetneed sebesar 12,0, Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), diangka 56,03 dan Median Usia Kawin Pertama Peremuan (mUKP), diangka 20,3," tuturnya.

Sementara, Kepala BKKBN Babel, Fazar Supriadi menjelaskan reviu ini setiap enam bulan digelar sesuai dengan perjanjian kontrak kerja satu tahun dilakukan dievaluasi kinerja. Perkembangan kinerja BKKBN Babel dilihat apakah sudah sesuai dengan target yang ditetapkan atau melenceng dari jalur.

BACA JUGA:BKKBN Babel Optimis Bisa Cegah Stunting di Hulu

"Baik program maupun anggaran ada yang sudah mencapai ada yang belum. Realiasai anggaran kita sudah 63 persen, tapi di Kabupaten/Kota masih masih rendah 10 persen lebih. Itu akan kita kejar beberapa bulan kedepan kontrak kinerja dan realisasi anggaran ini," urainya.

Sesuai dengan perintah Irtama, pihaknya akan melakukan akselerasi bersama dengan kabupaten dan lintas sektor. Dia menilai selama setengah tahun ini sudah berada dijalur yang benar meski masih ada beberapa yang masih kurang.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: