Pemkab Bangka Kerja Sama Percepat Penurunan Stunting dengan PT RBT
Penandatanganan kerja sama penurunan stunting Pemkab Bangka dengan PT RBT --
BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi fokus utama pembangunan di Kabupaten Bangka. Penuntasan stunting adalah salah satu tantanganya.
Berbagai upaya sudah dilakukan Pemkab Bangka, sehingga kasus stunting mengalami penurunan yang signifikan dari 32,27% di tahun 2013 menjadi 9,8% tahun 2018 dan 1,68 % pada tahun 2021.
BACA JUGA:Pasar Tani Bangka Setara Diserbu Pembeli
Pada akhir tahun 2023, Pemkab Bangka menargetkan tidak ada lagi kasus stunting “zero stunting” .
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Bangka menggelar inisiatif dan mendorong pelaku usaha untuk terlibat dan memberikan dukungan melalui CSR.
BACA JUGA:STISIPOL P12 Utus Mahasiswa Beasiswa KIP-K Upacara HUT RI di Halaman Kantor Bupati Bangka
Senin, 22 Agustus 2023, Pemkab Bangka menandatangani Nota Kesepahaman sekaligus Perjanjian Kerjasama dengan PT. Refined Bangka Tin (RBT), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bangka dan Forum Tanggungjawab Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Forum CSR) dalam percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Bangka. Hari yang sama juga sekaligus dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Sosial dan Camat Sungailiat dengan Divisi Corporate Social Responsibility PT. Refined Banka Tin serta antara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan Taman Belajar KADIN.
BACA JUGA:Dinsos Bangka Beri Perhatian kepada Disabilitas Lewat RBM
Bupati Bangka, Mulkan S.H, M.H menyatakan “Dalam setiap program pemerintah, partisipasi mitra dunia usaha selalu menjadi bagian penting dalam setiap proses pembangunan sehingga dunia usaha dapat memiliki rasa dan kepedulian yang tinggi dalam menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan pembangunan, termasuk program stunting. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk PT. Refined Bangka Tin, KADIN dan Forum CSR Kabupaten Bangka yang telah menunjukkan komitmen sangat tinggi dalam penuntasan stunting sekaligus menerapkan konsep pentahelix dalam pembangunan daerah. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa menginspirasi dan mendorong lebih banyak pihak untuk bekerjasama membantu menyelesaikan berbagai permasalahan penanganan stunting.”
Wakil Bupati Bangka, Syahbudin, S.IP, M.Tr.IP, yang sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka, mengungkapkan “Kami sangat senang dan bangga berkolaborasi dengan berbagai dunia usaha untuk bersama berperan dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Bangka. Kami berharap, program ini tidak berhenti sampai di sini, namun bisa berkembang dan terus berkelanjutan, tentunya melalui dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang lebih banyak lagi, secara khusus Forum CSR di Bangka karena kebutuhan masyarakat Bangka dan pembiayaan pembangunan yang terbatas.”
BACA JUGA:Bangka Juara Teknologi Tepat Guna Inovasi
Kepala BAPPEDA, Pan Budi Marwoto, menjelaskan bahwa, setidaknya terdapat 4 faktor utama stunting di Kabupaten Bangka, yaitu pengelolaan pernikahan, pengelolaan kehamilan, pengelolaan pengasuhan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
"Dalam penuntasannya, kami mengedepankan konsep pentahelix, melibatkan masayarakat, akademisi, media massa dan pelaku usaha. Penerapan konkrit konsep pentahelix dalam stunting ini, diantaranya dengan menggandeng PT. Refined Bangka Tin, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bangka dan Forum CSR dalam mengintervensi faktor penyebab utama stunting, terutama dari sisi Pengelolaan Pengasuhan melalui pemberian nutrisi balita dan pembangunan sarana akses air bersih dan sanitasi lingkungan," jelasnya.
BACA JUGA:Tiga Mahasiswa STISIPOL Pahlawan 12 Menjadi Pembicara Konferensi Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: