Fakta Aliran Dana ACT Dibongkar, Pernah Ditransfer ke Orang Terkait Al Qaeda di Turki, Jumlahnya Wow

Fakta Aliran Dana ACT Dibongkar, Pernah Ditransfer ke Orang Terkait Al Qaeda di Turki, Jumlahnya Wow

BABELPOS.ID, JAKARTA - AKSI Cepat Tanggap (ACT) ternyata mengirimkan sejumlah uang cukup besar kepada seseorang yang terkait Al Qaeda di Turki.

Pengiriman sejumlah dana itu dilakukan bukan saja atas nama ACT, melainkan juga dilakukan individu, pengurus dan karyawan Aksi Cepat Tanggap.

Hal itu diungkap Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers, Rabu (6/7/2022).

Berdasarkan catatan database PPATK, pengiriman uang untuk orang terkait Al Qaeda itu dilakukan pada periode 2018-2019 lalu.

“Salah satu pengurus melakukan transaksi pengiriman dana periode 2018 ke 2019 hampir senilai Rp500 juta ke beberapa negara. Seperti ke Turki, Kyzikstan, Bosnia, Albania, dan India,” ungkap Ivan.

Khusus di Turki, Ivan mengungkap, uang kiriman ACT itu diterima seseorang yang terkait Al Qaeda.

“Pihak ini diduga yang bersangkutan pernah ditangkap, menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al Qaeda, beber Ivan.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa hal itu masih harus dikaji lebih lanjut terkait penggunaan dana kiriman ACT kepada orang tersebut.

“Untuk apa, aktivitas lain atau ini secara kebetulan dan selain itu juga ada yang lain yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas-aktivitas yang yang memang waktu diduga melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan,” jelasnya.

Sebelumnya, PPATK menghentikan sementara transaksi keungan di 60 rekening atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang tersebar di 33 penyedia jasa keuangan.

“Per hari ini, PPATK sudah menghentikan sementara transaksi 60 rekening atas nama entitas Yayasan ACT,” ujarnya.

Berdasarkan kajian database, PPATK mencatat bahwa Yayasan Aksi Cepat Tanggap per tahun cukup besar.

“Dana masuk dan dana keluar dari entitas tersebut yang dikaji itu nilainya memang luar biasa besar, sekitar Rp1 triliunan per tahun,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: