Harga TBS Sawit di Bateng Anjlok di Bawah Rp1.000, Pemkab Bakal Temui Luhut

Harga TBS Sawit di Bateng Anjlok di Bawah Rp1.000, Pemkab Bakal Temui Luhut

NAMANG - Penuruanan harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang terjadi saat ini terbilang sudah tidak wajar lagi dan membuat para petani mengeluh, tak terkecuali petani sawit di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

Sebelum diberlakukan larangan ekspor CPO dan turunannya, harga sawit diketahui sempat tinggi hingga menyentuh angka Rp3.500 per kilo, kini turun hingga di bawah Rp1000 per kilo.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian sekaligus Plt. Dinas Pangan Bateng, Sajidin menyampaikan pihaknya secara langsung akan mengadakan pertemuan dengan Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan di Grand Sahid Jaya, Jakarta membahas harga TBS kelapa sawit yang anjlok.

"Insyaallah minggu ini bersama Bupati Bateng, kita akan akan melakukan pertemuan sekaligus konsultasi dengan 18 gubernur dan kurang lebih 100 bupati se-Indonesia membahas perbaikan harga TBS bersama Presiden RI dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia," ujarnya kepada Babel Pos, Selasa (5/7/2022).

Dikatakan Sajidin, pertemuan tersebut bertujuan untuk mendongkrak kembali harga TBS kelapa sawit yang anjlok dan mengakibatkan para petani rugi.

Menurut Sajidin, para petani sawit di Bateng bukan lagi mengeluh, tapi sudah pada tahapan protes.

"Bukan keluhan lagi yang kita dengar, tapi mudah-mudahan tidak lama lagi Insyallah melalui Pemerintah semua bisa kembali normal," tuturnya.

Kata Sajidin, harga TBS sekarang di pabrik berkisar Rp950 hingga Rp1.050 ribu per kilogram, namun sudah menumpuk, pasalnya ekspor CPO yang terhambat.

"Saat ini harga TBS di pabrik sekitar Rp1.050 ribu per kilogram untuk di Pupyt dan di Aon berkisar Rp950 ribu per kilo gram, itu pun menumpuk, karena terhambat ekspor CPO," ungkapnya.

"Harapan kami ekspor CPO bisa cepat, sehingga ketersedian sawit di Bateng tidak numpuk dan harga jual petani lancar," imbuhnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: