Tangkap Mariza, Tim Kelambit dan Buser Babar Keliling Mentok 3 Hari 3 Malam

Tangkap Mariza, Tim Kelambit dan Buser Babar Keliling Mentok 3 Hari 3 Malam

*Penikam yang Tewaskan Warga Airruai Rupanya Sembunyi di Kontrakan --

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Dua bulan lebih Mariza (39) menjadi buron kasus penikaman dua warga Airruai, Kecamatan Pemali. Perburuan terakhir Mariza harus membuat polisi keliling Mentok sekitar tiga hari tiga malam. 

Mariza sebenarnya sejak pelarian telah beberapa kali terendus pihak kepolisian. Namun kerap berhasil lepas dari buruan polisi ketika hendak ditangkap.

Termasuk keberadaannya yang sempat terpantau pada Kamis (1/7) lalu di Desa Pelangas, Simpang Teritip, Babar kembali hilang ketika polisi hendak mengamankannya.

BACA JUGA:Penikam yang Tewaskan Warga Airruai Tertangkap di Mentok

Polisi gabungan dari Tim Kelambit Satreskrim Polres Bangka, Buser Polres Bangka Barat dan Polsek Mentok berulang kali mengitari Kota Mentok. Sebab, Mariza sempat terlihat pada Jumat (1/7) dini hari berada di Kota Mentok. 

Namun meski Kota Mentok telah dikelilingi dengan mobil dan motor hingga menebar informan tetap saja Mariza tak tertangkap. Keberadaan Mariza sering terlihat namun kemudian selalu menghilang tanpa jejak. 

Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Rene Zhakaria ikut langsung memimpin pencarian penikam dua warga Airruai tersebut. Namun setelah tiga hari tiga malam, pada Minggu (3/7) siang keberadaan Mariza terlihat di warung makan Kota Mentok. 

Tak menunggu lama, kepolisian langsung mengamankannya saat sedang makan mie instan. Rupanya selama tiga hari tiga malam saat diburu polisi, Mariza berdiam diri di sebuah rumah kontrakan. 

"Aku di rumah kontrakan pak," kata Mariza, sesaat usai tertangkap. 

Polisi lega bisa meringkus buron yang menyebabkan kakak tirinya ini tewas usai tertikam Mariza. Sebab pencarian yang panjang ini terpecahkan dan bisa menjawab keresahan keluarga korban atas tindakan pelaku. 

Kepada kepolisian, Mariza yang telah berubah dengan kondisi rambut lebih panjang mengaku sempat ke Pangkalpinang, Tempilang dan Bangka Tengah. Ia sempat bekerja sebagai buruh bangunan. 

"Ku sempat kerja di Mayang pak, tinggal di kontrakan Mentok ni," kata Mariza. 

Dalam pelariannya menggunakan motor Honda Beat milik korban Sudarpis ia sempat berjalan dari Pangkalpinang ke Pelangas. Hal ini karena motornya ditilang polantas di Pangkalpinang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: