PDIP, Masihkah Trah Soekarno?

PDIP, Masihkah Trah Soekarno?

AKHIR pekan lalu, Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri memberi sinyal kuat siap untuk lengser. Ini langkah yang luar biasa, sebuah keniscayaan Megawati akan pentingnya regenerasi. Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup -- DAN, apa yang dilakukan Megawati itu --jika memang segera dilakukan--, adalah sebuah langkah yang tepat mengingat posisi PDIP saat ini memang tengah berkuasa, sehingga penguasa tidak punya \\\'kepentingan untuk merecoki\\\', ditambah hajat politik khususnya Pemilu masih 4 tahunan lagi. Dan tentunya, Megawati juga tahu persis bahwa figur sangat menentukan keberlangsungan dan kebesaran partai khususnya PDIP. Selain itu, Megawati juga tentunya memahami pergantian itu bukan berarti serta merta dia istirahat total, melainkan justru tetap harus mengawal. Meminjam istilah yang kerap digunakan di dunia pendidikan, maka Megawati tentunya akan menggunakan langkah-langkah: Ing Ngarso Tung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Saat ini Megawati berada di depan (selaku Ketua Umum--Ing Ngarso Sung Tulodo)), setelah berganti nanti, Megawati berada di tengah (Ing Madya Mangun Karso), lalu jika memang berjalan sesuai dengan harapan, Mega tentunya berada di belakang (Tut Wuri Handayani). *** PERTANYAANNYA, siapa yang pas menggantikan Megawati? Mengingat peran figur masih begitu kuat di Partai Banteng Moncong Putih ini, maka Trah Soekarno agaknya masih sangat dibutuhkan. Masih sulit bagi PDIP untuk melepas sang Ketua dari Trah Soekarno. Memang, kemungkinan untuk di luar Trah Soekarno itu tentunya tetap ada dan berhembus. Dan karena posisi sebagai partai penguasa, sederet kader mumpuni ada di PDIP. Tapi, posisi kader di pemerintahan saat ini yang terbaik di luar Trah Soekarno ada di Joko Widodo (Jokowi). Terlepas sikap Jokowi yang tentunya semua tahu tidak begitu tertarik untuk memimpin Partai. Tapi ingat, PDIP juga selain punya kekuatan figur, tapi juga punya rantai komando. Jika sudah perintah Megawati, itu adalah Sabdo Pandito Ratu. Jika sudah perintah Ketua Umum, maka sebagai petugas partai harus patuh. Dan tentunya dengan tidak mengabaikan sederet kader PDIP lainnya yang ada di pemerintahan saat ini seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mensos Rismarini, serta beberapa menteri dan anggota dewan di senayan. *** HANYA saja, sekali lagi, Trah Soekarno masih begitu dibutuhkan di PDIP. Saat ini, seperti diketahui ada 3 putra-putri Megawati yang mulai digadang-gadang. Dua nama yang sering disebut adalah Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani. Satu lagi yang juga ikut disebut-sebut, putra pertama Megawati Rizki Pratama (Tatam). Dari tiga nama itu, tentunya akan ada kecenderungan mengarah ke Puan Maharani. Karena dalam peran dan pengalaman politik, sosok Puan memiliki pengalaman lebih lengkap di politik, baik itu di legislatif (Anggota DPR RI/Ketua DPR RI), maupun eksekutif (Pernah juga menjabat Menteri). Sementara Prananda tampaknya lebih banyak bermain di balik layar. Apalagi Rizki Pratama, yang justru lebih jarang lagi tampil di publik. Namun, semua akan kembali ke Megawati. Kondisi Megawati yang masih begitu fit dan sentral, tentunya akan sangat menentukan untuk meminimalisir terjadinya gesekan. Ingat, Megawati masih menjadi sang penentu.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: