Update Kasus Covid-19 di Basel: Sudah 14 Warga Meninggal Dunia
TOBOALI - Daftar kasus kematian akibat terpapar virus corona (Covid-19) di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus bertambah. Terdata, hingga saat ini terdapat 14 orang warga di daerah itu meninggal dunia. Berdasarkan data Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Basel, pertanggal 6 April 2021 atau Selasa petang kemarin, terdapat 495 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di antaranya 14 orang meninggal dunia, 75 orang masih dalam perawatan dan 406 orang sembuh. Diketahui, pada 31 Maret pekan lalu, satu orang warga atau pasien Covid-19 asal Toboali, Sht (54) perempuan meninggal dunia, dengan riwayat penyakit jantung disertai gejala batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, sakit kepala, mual, nyeri abdomen dan diare. Pasien meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Basel. Sebelum meninggal dunia pasien melakukan pemeriksaan usap (Swab Antigen_red) di RSUD Basel dan terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara, pertanggal 5 April 2021, pasien Covid-19 asal Toboali, Pts (69) perempuan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Babel, dengan gejala batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan nyeri otot. Hasil pemeriksaan usap (Swab Antigen) di RSUD Basel tertanggal 28 Maret lalu terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelum meninggal dunia sempat menjalani karantina di RSUD Basel dan kemudian dirujuk ke RSUP Babel, hingga akhirnya meninggal dunia. \"Proses pemakaman jenazah Sht dan Pts dilaksanakan dengan cara protokol kesehatan. Masyarakat kita ingatkan untuk tetap disiplin protokol kesehatan dengan cara 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Wabah Covid-19 belum berakhir. Untuk itu, mari kita semua disiplin protokol kesehatan,\" kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Basel, Supriyadi. Menurutnya, saat ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Basel mulai menunjukkan peningkatan kasus dan tidak lagi di dominasi kasus dari luar, melainkan sudah transmisi lokal. \"Karena itu, kita semua diwajibkan protokol kesehatan agar kita dapat saling melindungi satu sama lain,\" imbuh Supriyadi. (tom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: