Pesisir Tanjung Ketapang Memanas, Hampir Terjadi Bentrok Antara Warga

Pesisir Tanjung Ketapang Memanas, Hampir Terjadi Bentrok Antara Warga

TOBOALI - Pesisir Tanjung Ketapang, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) tampak memanas dan hampir terjadi bentrok fisik antara masyarakat yang kontra dan pro atas rencana masuknya Ponton Isap Produksi (PIP) untuk melakukan aktivitas pertambangan pasir timah di perairan laut setempat. Puncaknya itu terjadi pada Jumat (16/4/2021) siang jelang sore, di Balai Serba Guna (BSG) Kelurahan Tanjung Ketapang terkait pembagian 500 paket sembako kepada masyarakat setempat yang diduga dikoordinir oleh Kepala Lingkungan (Kaling) III Tanjung Ketapang, Aswin. Hal tersebut memicu reaksi masyarakat yang kontra dengan aktivitas pertambangan dan hingga akhirnya mereka menyerbu ke Balai Serba Guna. Begitu tiba di Balai Serba Guna, masyarakat yang kontra kian meluapkan kemarahannya yang ditujukan kepada Kaling III, Aswin dan beberapa orang yang diduga terlibat dalam kegiatan pembagian paket sembako tersebut. Bentrok fisik pun hampir terjadi, namun langsung dilerai oleh aparat kepolisian. \"Kegiatan pertambangan di perairan laut Tanjung Ketapang belum dikeluarkan izin oleh PT.Timah Tbk. Apabila aktivitas tambang itu tetap dilakukan maka aktivitas itu dianggap illegal oleh PT.Timah Tbk,\" kata salah satu perwakilan masyarakat Tanjung Ketapang, Dauri kepada wartawan, Jumat (16/4) sore. Meskipun ada ribuan tanda tangan dukungan untuk aktivitas pertambangan timah tersebut, lanjut Dauri, PT.Timah Tbk tidak akan memproses perizinan dan mengeluarkan izin untuk aktivitas tambang di perairan laut Tanjung Ketapang baik aktivitas Kapal Isap Produksi (KIP), maupun Ponton Isap Produksi (PIP). \"Harapan kami, mulai dari pesisir laut Tanjung Ketapang, Batu Perahu sampai Desa Rias tidak boleh ada aktivitas pertambangan,\" tegas Dauri. Dijelaskan Dauri, bahwa ada pihak-pihak tertentu yang secara diam-diam ingin melakukan penambangan di perairan laut Tanjung Ketapang. \"Kalau rencana aktivitas tambang itu tidak kita hentikan dari sekarang, maka aktivitas itu dipastikan bisa berjalan dengan lancar. Kalau di daerah lain silahkan saja di tambang dan kami tidak mempermasalahkan. Asalkan jangan di perairan Tanjung Ketapang, Batu Perahu sampai ke Desa Rias,\" ujar Dauri menegaskan, bahwa terkait adanya kegiatan pembagian paket sembako tersebut telah disampaikannya secara langsung kepada Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Anang Syarif Hidayat dan Kapolres Basel, AKBP Agus Siswanto. Sementara, Ketua Nelayan Batu Perahu Toboali, Joni Zuhri menegaskan, apabila ke depan terjadi konflik di lapangan atas aktivitas pertambangan maka yang harus ditemui pertama kalinya adalah Kepala Lingkungan (Kaling), Aswin. \"Kalau nantinya terjadi konflik di lapangan dengan nelayan dan dengan masyarakat kita. Kita tidak tahu dengan orang lain, yang kita tahu di sini dengan Pak Kaling, Aswin,\" tegas Joni Zuhri. Terpisah, Kaling III, Aswin menjelaskan, pihaknya sebagai Kaling III di lingkungan Kelurahan Tanjung Ketapang hanya sebatas menghadiri undangan pada kegiatan pembagian paket sembako di Balai Serba Guna, untuk masyarakat setempat. \"Paket sembako sebanyak 500 paket itu berisi beras, minyak sayur, gula, kopi dan mie instan. Saya hadir di Balai Serba Guna sebatas undangan selaku Kaling, cuma itu saja,\" kata Aswin. Diketahui sebelumnya, bahwa masyarakat pesisir yang tergabung di 9 Rukun Tetangga (RT) lingkungan III Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Basel menolak keras atas rencana masuknya Ponton Isap Produksi (PIP) untuk melakukan aktivitas pertambangan pasir timah di perairan laut setempat. Penolakan atas rencana aktivitas pertambangan tersebut disampaikan secara terbuka oleh puluhan perwakilan masyarakat pesisir Kelurahan Tanjung Ketapang, dihadapan Camat Toboali, Sumindar dan Lurah Tanjung Ketapang, Dedi Sutra, Senin (29/3/2021) lalu.(tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: