Dindikbud Harus Perketat Pengawasan Pembelajaran Tatap Muka

Dindikbud Harus Perketat Pengawasan Pembelajaran Tatap Muka

PANGKALPINANG - Pandemi Covid-19 di Kota Pangkalpinang sampai dengan hari ini masih menjadi zona merah. Walaupun belum ditetapkan sebagai daerah PPKM level 4, namun pertambahan kasus berkisar 100 orang positif perhari. Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady pun meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Kota Pangkal Pinang untuk dapat mempertimbangkan dan mengawasi dengan ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka kepada siswa SD dan SMP. \"Kita tahu varian delta yang bisa jadi hari ini ada di sekitar kita, sangat cepat penularannya, yang menyerang pada usia produktif dan anak anak. Tentu kita tidak ingin ada kluster di sekolah manapun, baik tenaga pendidik maupun siswa-siswinya,\" ujar Rio Setiady kepada Babel Pos, Minggu (25/7). Apalagi ketersediaan ruang isolasi dan ICU sudah di atas 90 persen, maka menurut Rio, tentu riskan jika pertambahan kasusnya tidak turun dalam beberapa pekan ke depan karena gelombang kedua ini di luar dugaan. Dirinya berharap tidak ada siswa ataupun guru yang terpapar virus Corona. \"Kami mengapresiasi dinas pendidikan yang tidak mewajibkan siswa siswi untuk masuk mengikuti pembelajaran tatap muka, karena ini adalah masalah keselamatan atau nyawa manusia, sebagaimana kita tahu penularan virus Corona amat sangat cepat dan beresiko tinggi bagi kerumunan ataupun pertemuan yang banyak orang di dalamnya,\" ungkap Rio. Selaku wakil rakyat, Rio memaklumi saat ini ada kegelisahan dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring tidak maksimal. Evaluasi pendidikan satu tahun ke belakang tentu banyak sekali catatan, dikarenakan minimnya interaksi siswa dengan tenaga Pendidik. \"Tapi sekali lagi ini adalah kondisi darurat, maka keselamatan jiwa adalah hal yang utama. Jadi besar harapan kami dinas terkait untuk mempertimbangkannya kembali terkait pembalajaran tatap muka,\" tukas Rio. (pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: