Mahasiswa Babel Sebut Pemerintah Gagal
*Tangani Pandemi Covid-19 -- *Wagub: Kami Teruskan ke Pusat -- PANGKALPINANG - Mahasiswa Bangka Belitung (Babel) dari berbagai perguruan tinggi turun ke jalan menyikapi penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah, Kamis (19/8). Tergabung dalam Aliansi BEM SI Babel, mahasiswa ini menilai pemerintah Indonesia gagal dalam mengendalikan pandemi ini. Kebijakan yang dibuat pun dianggap menambah kesengsaraan masyarakat. ------------------------- \"KITA prihatin, semua negara terdampak Covid-19 tapi mereka bisa mengendalikan, tidak dengan negara kita. Para menteri hanya membuat guyonan, bilang terkendali, akhirnya bisa tidak terkendali,\" kata Kowarda Aksi BEM SI Babel, Imam Subarkha. Kebijakan PPKM pun dinilai telah membuat masyarakat sengsara. Pemerintah dituding tidak adil dalam menerapkan kebijakan ini. \"Pelaku usaha kecil dibatasi, mereka yang usahanya besar-besar tidak. Kegiatan dibatasi, tapi jaminan kehidupan tidak diberikan. Mana keadilannya,\" sebutnya. Berdasarkan kondisi rakyat yang semakin terpuruk dan ketidaktegasan pemerintah dalam penanganan Covid-19, Aliansi BEM-SI memberikan sikap, yaitu menuntut pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi gratis bagi masyarakat. \"Kami juga mendesak pemerintah agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan PPKM darurat dan menerapkan kebijakan karantina wilayah disertai dengan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan masyarakat,\" ungkapnya. \"Dan kami menuntut komitmen pemerintah untuk fokus dan tegas dalam penanganan Pandemi Covid-19,\" katanya. Menanggapi aksi tersebut, Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah menyambut baik pemikiran mahasiswa yang merupakan perwakilan masyarakat. Pihaknya di pemerintah provinsi siap menindaklanjuti tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat. \"Tidak salah mereka sampaikan pemikiran kepada pemerintah agar dapat berbuat lebih baik menurut mereka. Apa yang disampaikan akan kami teruskan langsung nanti ke pemerintah pusat. Tentunya kepada Pak Gubernur,\" ungkapnya. Ia pun menilai, tuntutan mahasiswa akan menjadi daya dorong pemerintah provinsi untuk mendapatkan persentase vaksin yang diminta mahasiswa. \"Kami akan perjuangkan. Ini suara masyarakat Babel yang diwakilkan oleh mahasiswa,\" tuturnya. Sementara, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa menjelaskan bahwa Babel bukan satu-satunya provinsi di luar Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM level 4, melainkan ada 8 provinsi lainnya se-Sumatera. \"Di Babel hanya satu kabupaten Bangka yang level 4 sesuai Inmendagri. Namun kita berupaya untuk menurunkan levelnya lewat trasing tracking sampai ke desa desa,\" ungkapnya. (jua)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: