Mengapa Tahun 2024?

Mengapa Tahun 2024?

APA wejangan politik yang pas untuk kondisi saat ini, khususnya bagi calon yang berminat maju di Babel tahun 2024 mendatang? Agaknya untuk ini wasiat lama masih berlaku. Seorang calon atau berminat jadi calon, jangan sekali-kali menjelekkan calon lain, karena itu sama saja sudah mengukur baju di badan sendiri. Oleh: SYAHRIL SAHIDIR - CEO Babel Pos Grup -- KATA para politikus: Di saat jari telunjuk mengarah ke orang lain, ingatlah empat jari lainnya mengarah ke diri sendiri. Jangan membenci lawan politik, tapi dekati dan dengarkan lalu biarkan ia bersuara soal berbagai kelemahan dan masalah kamu. Sebaliknya, jangan terlena dengan temanmu, tidak jarang justru kamu terjurumus karenanya. Dalam politik: Teman terbaik adalah, musuhmu, musuh terburuk, adalah temanmu.... *** TAHUN 2024 memasuki Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang, serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati seluruh Kabupaten se-Babel. Selanjutnya juga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pileg mulai dari DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten-Kota. Untuk Babel, hanya ada 4 Kabupaten yang akan ada incumbent. Yaitu Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Belitung Timur. Selebihnya untuk kepala daerah akan dijabat oleh Pelaksana Tugas. *** SATU hal yang pasti, tidak akan ada dan tidak akan bisa politikus yang mengadu peruntungan. Seorang Bupati atau Walikota tidak bisa coba-coba dulu di Pilkada Gubernur atau sebaliknya. Karena jelas waktunya bareng. Maju sebagai calon Bupati/walikota, jawabnya gagal atau menang. Itu saja. Untuk Gubernur, tahun 2022 pasangan Erzaldi-Fatah pertengahan 2022 berakhir. Dan terjadi kekosongan Gubernur definitif hampir 1,5 tahun. Untuk Walikota Pangkalpinang, Bupati Bangka, dan Belitung, 2023 berakhir. Dan hampir 1 tahun terjadi kokosongan kepala daerah definitif. Tegas berarti, untuk Provinsi Babel serta kota dan 2 Kabupaten tersebut pertarungan kepala daerah di tahun 2024 tanpa incumbent. *** DENGAN kondisi ini, berarti selama tahun-tahun kekosongan kepala daerah definitif itu nantinya, akan ada upaya mematikan langkah-langkah dari para mantan kepala daerah dengan tujuan agar tidak bisa atau setidaknya menghancurkan pamornya agar tidak bertarung lagi, dan kalaupun turun bertarung, pamornya sudah jauh merosot. Dan pola politiknya sudah dapat ditebak, akan menggunakan \\\'tangan-tangan\\\' orang lain atau jurus \\\'lempar batu sembunyi tangan\\\'. Juga pada saatnya nanti, mereka-mereka yang berada di Barisan Sakit Hati (BSH) mendadak berani bersuara lantang seolah mengungkapkan kebenaran dan seolah mereka berada di posisi orang-orang yang teraniaya. Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah di posisi mantan? Tentu akan memilih diam, selagi layak untuk didiamkan. Tapi ketika yang diungkap bukan kebenaran, tentu akan ada perhitungannya tersendiri. Dalam politik di negeri ini, pola-pola seperti ini biasa dan yakin akan terjadi. Penulis jadi teringat dengan Almarhum Walikota Pangkalpinang 2 Periode H Zulkarnain Karim. \\\'\\\'Orang yang berani menyerang mantan kepala daerah yang tak berkuasa lagi, sama saja melawan bangkai...\\\'\\\' Kemana makna dan maksud tokoh Babel yang dikenal suka bicara blak-blakan dan apa adanya itu? Dalam tatanan budaya Melayu, orang-orang tua selalu berpesan: \\\'\\\'Ingin pujian, matilah.. Ingin hujatan, menikahkah..\\\'\\\' Lihatlah, ketika orang mati dan akan dikuburkan: Apakah mendiang selama ini dikenal baik? Serentak menjawab, baik! Bahkan ada yang sampai menyatakan: \\\'\\\'Aku Bersaksi bahwa kamu (almarhum/ah) orang baik...\\\'\\\' Tapi, ketika menikah, bersanding secantik dan setampan apapun, pasti ada celahnya. Mulai dari makanan, tamu undangan, hingga tampilan sang pengantin..., Selalu ada cacat dan cela... Dan kembali ke makna ucapan almarhum Zulkarnain Karim, ketika kebijakan masa lalu mantan kepala daerah dibongkar habis-habisan, bukan kebencian yang muncul dari masyarakat, tapi malah sebaliknya bisa menimbukan simpati. Inilah politik, kadang dunia memang dibuat terbalik. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: