Gubernur: Awas Lanina! BPBD Provinsi Sudah Apel Kesiapsiagaan
KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa, benar-benar tak bisa tidur nyenyak. Ketika wabah covid-19 di Babel menurun, kini ancaman iklim La Nina pula yang menghantui. -----------------
BAGAIMANA kesiapan BPBD Babel?
\\\'\\\'Peralatan dan logistik sudah siap dan kami sudah laksanakan apel keseiapsiagaan,\\\'\\\' demikian dikemukakan Mikron kepada Babel Pos, tadi malam. Mikron juga menyatakan sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota. \\\'\\\'Ada sekitar 500 orang sumber daya yang tersebar di Kabupaten/Kota siap untuk membantu masyarakat,\\\'\\\' ujarnya lagi. Dalam pantauan pihaknya menurut Mikron, dari beberapa hari terakhir di wilayah Babel, 70 persen disebabkan tersumbatnya saluran air di hilir maupun di hulu akibat sampah, sedimentasi maupun kecilnya aliran air,\\\'\\\' tegasnya. Untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah menelusuri sungai dan aliran air lainnya secara tradisionil. Cek sungai atau aliran air di kediaman warga, untuk sedimentasi perlu lakukan pembersihan dan pendalaman alur, mengecek embung atau kolong resistensi untuk penampungan air di berbagai tempat, memperkuat jaring komunikasi dan SDM. \\\'\\\'Hal yang lebih penting, memangkas pohon-pohon yang berpotensi tumbang,\\\'\\\' ujarnya. Warga Diminta Waspada Sementara itu, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman mengimbau masyarakat mewaspadai fenomena La nina ini sesuai peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, beberapa kejadian sudah mulai terlihat seperti banjir rob dan hujan lebat disertai angin kencang hingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Babel. \"Kita tetap minta (masyarakat) tetap waspada, beberapa wilayah sudah ada banjir, dan ini bisa saja kembali terjadi. Karena La nina ini prediksinya memang sampai akhir Desember,\" ujarnya. Kewaspadaan ini juga, kata Erzaldi, sudah ia jelaskan ke petugas di lapangan kemudian diteruskan oleh masyarakat sehingga masyarakat pun dalam kondisi siap. \"Intinya siap kesiagaan dari BPBD Provinsi dalam menghadapi bencana ini sudah, tentunya beberapa titik yang menjadi langganan banjir terus kita pantau,\" ungkapnya. Meski sudah terjadi banjir, ia melihat, kondisi tersebut belum terlalu mengkhawatirkan. Bahkan ada yang dulunya menjadi langganan banjir, tahun ini tidak lagi dikarenakan upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun Pemkab/kota. \"Titik-titik itu tetap menjadi pantauan kita, memang genangannya berkurang. Ini merupakan upaya pemprov maupun pemkab/kota di beberapa-beberapa kegiatan penanggulangan banjir di beberapa wilayah,\" ungkapnya.Apa itu La Nina?
Peringatan kewaspadaan terhadap La Nina ini memang terus diterbitkan BMKG hampir tiap tahun. Fenomena La Nina adalah kebalikan dengan El Nino yang identik dengan peningkatan suhu, kemarau panjang, yang berdampak pada kesulitan air dan kekeringan. La Nina adalah turunnya Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah hingga kurang dari kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Akibatnya terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. Pada bulan September, Oktober, November dampak La Nina terasa di wilayah selatan, tengah dan timur. Sedangkan pada Desember, Januari, Februari efek La Nina bisa dirasakan di wilayah tengah-utara. Sesuai peringatan BMKG, fenomena La Nina yang artinya yang artinya anak perempuan berisiko memicu bencana hidrometeorologi. Bencana ini meliputi banjir, longsor, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis. BMKG menyarankan masyarakat dan pemerintah segera mengambil langkah yang diperlukan menghadapi La Nina. Langkah ini untuk menekan efek yang dialami masyarakat menghadapi siklus bencana tahunan.(jua/red)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: