Dinsos Babel Bina Disabilitas Lewat Bantuan Modal Usaha

Dinsos Babel Bina Disabilitas Lewat Bantuan Modal Usaha

\"Alhamdulillah kegiatan telah kita setting sedemikian rupa terhadap teman-teman penyandang disabilitas. Ada yang dari Pangkalpinang dan Sungailiat. Kami akui banyak penyandang disabilitas yang belum terjangkau tetapi minimal kita dengan support Dinsos Babel akan terus mengadakan kegiatan ini,\" ungkap Magrizan.

Ia berharap kegiatan serupa makin lebih sering diadakan karena akan semakin lebih baik. Sehingga akan banyak penyandang disabilitas yang belum tersentuh mendapatkan manfaatnya.

Pihaknya pun selama ini kerap berkoordinasi dengan dinas sosial baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Yayasan yang dikelola dengan skala nasional tersebut membuka diri dengan pihak manapun termasuk pasien yang tak hanya dari Bangka saja tetapi juga dari luar Bangka

Disabilitas Perlu Dukungan Banyak Pihak

Direktur Program Yayasan Rehabilitasi Mental Moelya, Ronald Yapolo mengaku bersyukur karena dari Dinsospemdes Babel terus membantu memfasilitasi penanganan disabilitas. Diakui Ronald, penyandang disabilitas mental dan disabilitas lainnya sangat banyak di Provinsi Babel dan banyak belum tersentuh.

\"Inisiatif yang telah dilakukan oleh Dinsospemdes Babel semoga bisa diminati masyarakat lain. Jadi Yayasan Rehabilitasi Mental Moelya ini bisa memfasilitasi masyarakat yang ingin membantu kegiatan seperti ini. Karena kegiatan seperti ini bisa membuat mereka lebih empati lagi,\" tukasnya.

Menurutnya, dengan bantuan masyarakat mensuport disabilitas termasuk yang ada di Yayasan Rehabilitasi Mental Moelya akan menjadi ladang amal untuk berbagi.

Sementara itu dr Handoko., M.Sj yang ini hal penanganan mental kejiwaan pasien mengatakan, aspek mental dalam kehidupan dapat naik dan turun, terkadang sehat dan sakit. Ia tegaskan, yang perlu diperhatikan adalah, ketika kondisi mental pasien terganggu atau sakit, karena dampaknya akan luar biasa untuk menimbulkan penderitaan.

\"Akan menimbulkan penderitaan untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya. Bahkan pemerintah daerah dan bangsa negara akan menderita semuanya,\" jelas dr Handoko.

Ia terangkan, penderita atau orang dengan disabilitas mental perlu dibantu untuk ditangani. Seperti yang dilakukan Yayasan Rehabilitasi Mental Moelya dalam melakukan penanganan, perlu dibantu dokter dan psikolognya.

Ia sebutkan terkait penanganan pasien mental secara medis salah satunya dilakukan menggunakan bantuan obat-obat. Hal ini untuk menenangkan pasien agar tidak gaduh dan gelisah serta tidak membahayakan diri sendiri dan linkungan. Termasuk mengontrol pikiran negatif, yang obat itu harus dikontrol tidak boleh disalahgunakan.

\"Jadi harus digunakan sesuai anjuran dokter dan harus kontrol teratur. Insyaallah gangguan mentalnya bisa membaik, pulih, kembali lagi kerja, sekolah dan ke masyarakat. Itulah peran penanganan medis,\" kata dr Handoko. (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: