Dinas Pertanian Mencatat 700 Lebih Sapi Ternak di Bateng Terindentifikasi PMK

Dinas Pertanian Mencatat 700 Lebih Sapi Ternak di Bateng Terindentifikasi PMK

KOBA - Fenomena kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Bangka Belitung (Babel) kini hampir terjadi secara merata di seluruh kabupaten/kota, tak terkecuali di Bangka Tengah (Bateng).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin menhatakan sudah ada sekitar 700 lebih sapi ternak yang terindentifikasi terjangkit virus PMK.Ia mengungkapkan tiga dari enam kecamatan di Bangka Tengah sudah mengindentifikasi adanya virus PMK di sejumlah peternakan.

\"Ada 3 kecamatan yang terindentifikasi terkena PMK, yaitu Kecamatan Pangkalan Baru, Namang dan Simpang Katis,\" ujar Sajidin, pada Kamis (19/5/2022).

Sedangkan kecamatan lainnya yakni Koba, Lubuk Besar dan Sungaiselan masih tergolong aman dan belum ada laporan dari para peternak.

\"Jangan sampai ada, kasihan para pengusaha sapinya. Karena kalau satu sapi saja yang kena PMK, maka kemungkinan yang lain juga memiliki potensi tertular,\" tuturnya.

Ia menyebut dari data per tanggal 13 Mei 2022 lalu, pihaknya mencatat bahwa total ada sebanyak 752 sapi ternak di Bangka Tengah yang terindentifikasi terjangkit PMK, bahkan ada sebuah peternakan di Kampung Dul, Pangkalan Baru yang sapi ternaknya terjangkit PMK hingga sebanyak 500 ekor.

Menurutnya tidak semua sapi yang ada di suatu peternakan dilakukan pengecekan PMK satu per satu.

\"Jadi dalam satu peternakan itu hanya kami ambil sampel dua atau tiga ekor sapi saja dan jika sapi tersebut dinyatakan terindikasi PMK, maka dapat diasumsikan bahwa sapi-sapi lain dalam peternakan tersebut juga sudah tertular semuanya,\" terangnya.

Ia berujar bahwa pihaknya tidak bisa melakukan pengecekan terhadap satu per satu ternak, karena keterbatasan peralatan, waktu dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Meski begitu, Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah tetap melayani laporan masyarakat, jika memang ditemukan adanya gejala-gejala virus PMK pada hewan ternak.

\"Dokter hewan kami yang ada di setiap kecamatan selalu standby. Jadi kalau ada laporan dari masyarakat, maka kami akan langsung turun ke lapangan,\" imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: