Petani Lada Pilih Simpan Hasil Panen, Tunggu Harga Naik Signifikan

Petani Lada Pilih Simpan Hasil Panen, Tunggu Harga Naik Signifikan

KOBA - Salah satu komoditas pertanian yang menjadi unggulan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) adalah lada atau sahang, namun harga lada di Bangka Belitung tidak menunjukkan adanya kenaikan harga yang signifikan. Hal tersebut membuat sejumlah petani lada memilih untuk menyimpan hasil panennya terlebih dahulu, sebelum dijual.

Salah satu petani lada, Windi (49) mengaku telah menyimpan hasil panennya selama bertahun-tahun lamanya, lantaran menunggu harga lada kembali naik secara signifikan, seperti beberapa tahun lalu saat komoditas lada sedang dalam masa jaya-jayanya, yang mana ia mengatakan harga lada saat ini berkisar Rp81 ribu per kilogram.

\"Kalau dulu sekitar tahun 2015-2016 harga lada sempat mencapai Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram,\" ujar Windi kepada Babel Pos, Minggu (22/5/2022).

Meski saat ini harga lada terbilang cukup bagus, dirinya berharap setidaknya harga lada sekarang bisa menyentuh angka Rp90 ribu per kilogram.

\"Kalau dibanding dengan 3 sampai 4 tahun yang lalu, saat ini harganya terbilang masih lumayan. Soalnya dulu harganya sempat anjlok sampai sekitar Rp40 ribu/kg, maka dari itu sampai saat ini saya dan suami masih menyimpan hasil panen yang sudah dikumpulkan sejak empat tahun lalu itu,\" ungkapnya.

\"Kalau yang disimpan ada sekitar 300 kilogram lada, insyaaallah jika harganya sudah bagus baru saya jual,\" sambungnya.

Menurut Windi, lada yang ia simpan sama sekali tidak akan berkurang kualitasnya, meski sudah disimpan cukup lama, asalkan dalam keadaan kering dan tidak diletakkan di tempat yang lembab.

\"Kalau kondisinya benar-benar kering, lada ini bisa bertahan hingga 10 tahun,\" ucapnya.

Ia menilai harga komoditas lada yang tidak sebagus dulu, membuat kebanyakan petani lada di Bangka Tengah berpaling menanam komoditas lain dan tidak lagi bertani lada.

\"Sebenarnya lada ini merupakan salah satu tanaman yang erat dengan masyarakat Bangka Belitung, maka dari itu sayang sekali kalau semakin sedikit yang mau bertani lada,\" imbuhnya.

Terpisah, Sub Koordinator Bina Usaha Sarana Distribusi dan Pemasaran Produk Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Bangka Tengah, Martin mengatakan saat ini harga komoditas lada memang berada pada angka Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram.

Menurut Martin, pada kondisi saat ini memang sulit bagi komoditas lada untuk mencapai harga diatas Rp100 ribu per kilogram. Hal tersebut terjadi lantaran adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk memprioritaskan sejumlah komoditas, termasuk lada agar bisa di ekspor dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi.

\"Sedangkan kalau lada hasil panen ini sifatnya adalah barang mentah, bukan berupa produk yang sudah menjadi bubuk atau sejenisnya, meski begituharga lada saat ini sudah terbilang cukup bagus dan sudah mampu memberikan keuntungan bagi para petani, walaupun tidak sebesar beberapa tahun lalu,\" tutupnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: