Tak Ada Penambahan Kasus PMK, Tiga Sapi Terkonfirmasi Telah Sembuh
MUNTOK - Tujuh sapi yang terkonfirmasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Kelapa beberapa waktu lalu, tiga diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Bangka Barat, Agung Ari Wibowo, Selasa (24/5).
\"Dari 7 itu tiga sudah sembuh dan sisanya dalam proses penyembuhan mudah-mudahan dalam beberapa hari ini itu sudah menunjukan proges kesembuhan,\" ujar Ari.
Menurut Ari, penyebaran PMK di Bangka Barat tidak masif, karena letak geografis peternak di Bangka Barat berjauhan dan membantu, menghalangi, atau menghambat penyebaran dari virus PMK.
\"Rendah sekali kalau kita bandingkan dengan hewan yang beresiko terkena PMK itu sangat sangat kecil, hewan yang beresiko itu di Bangka Barat ini sekitar 1.795 ekor,\" bebernya.
Kemudian, Ia mengatakan karena respon dari kawan-kawan peternak yang cepat, secara otomatis mereka membatasi diri untuk mengambil hewan ternak dari daerah-daerah yang tertular.
\"Jadi satu terkena di kandang bisa menyebabkan semua sapi di satu kandang bisa terkena. Cuma angka kematiannya sangat kecil sekali biasa terjadi pada hewan-hewan muda, anak-anak sapi ataupun anak yang masih dalam kandungannya,\" sebutnya.
\"Karena penulrannya bisa dari udara dan itu cepat sekali kalau untuk angka kematiannya dari PMK cukup rendah itu dibawah 5 persen untuk angka kematian tapi untuk angka kesakitanya bisa 100 persen,\" tambahnya.
Meskipun tidak masif, Ari menghimbau teman-teman peternak bila ingin menjual hewan kurban nanti tidak mengambil dari daerah-daerah yang terbebas PMK atau zero PMK. Guna menyelamatkan sapi yang masih sehat dan jangan sampai mengobarkan peternak lainnya.
\"Jadi kami menghimbau kepada seluruh peternak yang mana saat ini memang permintaan hewan qurban tinggi, kalau ingin menjual hewan kurban sebenarnya mengambil daerah-daerah yang masih bebas PMK,\" pungkasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: