Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Gandeng Ibu-ibu Pasir Putih, Ciptakan Generasi Bebas Stunting Lewat MP-ASI

Senin 01-12-2025,17:37 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Govin

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Stunting masih menjadi perhatian utama dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

Program INEY (Investing in Nutrition and Early Years) menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi masalah ini. 

Untuk itu, Poltekkes Kemenkes Kota Pangkalpinang, sebagai mitra strategis, aktif terjun ke masyarakat, seperti yang terlihat dalam kegiatan pendampingan praktik MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) yang dilaksanakan di Puskesmas Pasir Putih Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang.

Kegiatan ini sudah dimulai sejak Juni 2025 dan akan berakhir pada Desember 2025 ini. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pemberian MP-ASI pada anak usia 6-23 bulan.

BACA JUGA:ON-POINT & ORMAWA AWARD 2025, BEM KM UBB: Spirit of Competition, Power of Unity

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Endah Mayang Sari menegaskan pentingnya kualitas MP-ASI dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.

"Kualitas MP-ASI adalah kunci utama untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.

Kami hadir di sini, di Puskesmas Pasir Putih, untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada ibu dan kader Posyandu agar mereka memahami bagaimana memberikan MP-ASI yang tepat dan bergizi," ujar Endah Mayang Sari kepada Babel Pos disela-sela kegiatan, Senin (1/12/2025).

BACA JUGA:Awak Media di Bangka Dapat Edukasi Penanganan Kebakaran

Endah mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh tim Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang ini meliputi orientasi kader posyandu, yang mana pihaknya memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada kader Posyandu mengenai cara memantau praktik pemberian MP-ASI yang benar dan memberikan konseling yang efektif kepada keluarga.

BACA JUGA:4 Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bangka 2025-2029

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada keluarga terutama kepada ibu dan pengasuh anak mengenai pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, serta pengenalan MP-ASI yang beragam dan kaya nutrisi setelah usia 6 bulan.

"Kemudian dalam kegiatan ini, kita juga melakukan pemantauan praktik MP-ASI dengan melakukan pemantauan langsung praktik pemberian MP-ASI di rumah-rumah warga dengan menggunakan daftar tilik dari Kemenkes tahun 2024," jelas Endah.

BACA JUGA:Tuntas Digelar, Malang Century Journey 2025 Sukses Jadi Ajang Sport Tourism di Kota Apel

Karena itu, melalui kegiatan ini Enda berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam MP-ASI dan mengubah perilaku dalam praktik pemberian makan pada bayi dan anak usia dini.

Kategori :