Tidak main-main, kualitas produk dan desain yang bagus membuat Nina dengan Galeri Destiani pernah digandeng oleh desainer ternama Indonesia seperti Ghea Panggabean, Wignyo Rahardi, Yanti Adeni, Irma Intan, dan lain-lain.
Nina yang lahir pada 22 Maret 1963 itu juga aktif di berbagai kegiatan seperti Gerakan Masyarakat Wirausaha, dan saat ini menjabat sebagai ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bangka Belitung.
BACA JUGA:Insinerator dan Masa Depan Sampah Perkotaan
Sebagai perempuan yang konsisten dan punya komitmen dalam pelestarian dan pengembangan kain Cual khas Bangka Belitung, keberanian dan dedikasinya membawa dia ke panggung internasional.
Sebelumnya Nina pernah mengikuti Lomba Perempuan Pengusaha Berprestasi dan selama 3 tahun berturut-turut dari 2023, 2024, hingga 2025 ia menang sebagai juara 3 dan runner-up yang diselenggarakan oleh IWAPI Pusat – acara yang bertujuan untuk menjaring potensi perempuan-perempuan se-Indonesia agar bisa menuju ke jenjang yang lebih tinggi di tingkat ASEAN untuk memperoleh AWEN Award.
BACA JUGA:Fantastis, Satgas PKH Telah Menyita 64 Unit Alat Berat, Separuh Sitaan Tipikor Timah
AWEN itu sendiri, seperti yang disampaikan oleh ketua DPP IWAPI Ir. Nitayudi, MBA, merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh ASEAN untuk para perempuan pengusaha dari 10 negara anggota plus 1 dari Timor Leste.
Karena eksistensi dan konsistensinya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, pemerintah memberikan kepercayaan kepada IWAPI sebagai vocal point AWEN Indonesia sejak tahun 2016 – yang bertujuan untuk networking, pemasaran, saling tukar pikiran di bidang sosial, pendidikan, dan terutama di bidang ekonomi, untuk mempererat perekonomian ASEAN.
BACA JUGA:MBG Penuhi Gizi 1,3 Juta Ibu dan Balita
Salah satu program terbesar dari AWEN adalah memberikan award kepada perempuan pengusaha se-ASEAN agar bisa menginspirasi perempuan-perempuan di negaranya masing-masing – dengan kriteria yang sangat ketat, karena perempuan butuh role model dan inspirator untuk meningkatkan usahanya.
BACA JUGA:Insinerator dan Masa Depan Sampah Perkotaan
Sehubungan dengan hal tersebut, Nitayudi selaku ketua AWEN Indonesia dan Ketua DPP IWAPI mengajukan ibu Dra. Catharina Kristiatmini (Nina Sarjulianto) untuk ikut kompetisi di tingkat internasional mewakili Indonesia, karena Nina Sarjulianto dinilai sangat luar biasa dengan dedikasinya, konsistensinya, promosinya serta inovasinya dalam pelestarian dan pengembangan kain Cual khas Bangka Belitung.
BACA JUGA:Gernas Tastaka dan Literasi Guru, Upaya PT Timah Tbk Tingkatkan Profesionalisme Guru
Setelah melalui penilaian, kurasi yang sangat ketat dari berbagai bidang, dan penjurian dari juri-juri se-ASEAN, akhirnya dalam kompetisi di Kamboja kemarin (21 November 2025), Bu Nina Sarjulianto terpilih sebagai pemenang penerima AWEN Award 2025 mewakili Indonesia dengan kategori Pelestarian dan Pengembangan Kain Tradisional.
Tentunya ini merupakan kebanggaan tidak saja bagi IWAPI tapi juga bagi Propinsi Bangka Belitung dan bagi Pemerintah serta seluruh masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Kado HGN 2025, Mendikdasmen-Kapolri Setujui Restorative Justice Guru