BACA JUGA:Pesan Gubernur untuk Fery-Syahbudin: Jangan Politisasi ASN
"Salah satu upaya yang dilakukan yakni pada tanggal 3 November 2025, TPID Kabupaten Belitung Timur mengadakan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Bekasi untuk penyediaan daging ayam beku baik secara Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B)," ujar Rommy dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Rommy menambahkan, cumi-cumi juga mengalami keterbatasan stok di pasar sebagai dampak dari gelombang tinggi dan angin kencang.
BACA JUGA:Noni Hidayat Arsani Lantik Ketua TP PKK Bangka
Secara spasial tahunan, seluruh wilayah yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi.
Kabupaten Belitung Timur tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 3,33% (yoy).
Kemudian diikuti oleh Kabupaten Bangka Barat dan Tanjungpandan yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 2,87% (yoy) dan 2,37% (yoy).
Selanjutnya, Kota Pangkalpinang tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi terendah yakni sebesar 1,96% (yoy).
BACA JUGA:Kasus Dugaan Penipuan Wagub Hellyana, Pihak Pelapor Tutup Pintu Damai
Lebih lanjut, Rommy menambahkan Bank Indonesia terus bersinergi dengan TPID dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil.
Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap tiga langkah strategis pengendalian inflasi yaitu menjaga inflasi tahun 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0% (yoy) dan memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027.
Untuk itu, Bank Indonesia bersinergi dengan TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat kerangka kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
BACA JUGA:Wali Kota Pangkalpinang Siap Sinergi Dengan Bupati Bangka, Bangun SDM Berkualitas
Dalam rangka mendukung keterjangkauan harga bahan pokok, sejak bulan Januari sampai dengan Oktober 2025 setidaknya telah dilaksanakan 40 kali sidak pasar dan distributor di seluruh wilayah di Bangka Belitung baik yang dipimpin langsung oleh Kepala Daerah maupun oleh perwakilan instansi terkait.
Selain itu, hingga akhir Oktober 2025 telah dilaksanakan kegiatan operasi pasar (OP) sebanyak 78 kali dan gerakan pasar murah (GPM) sebanyak 55 kali di seluruh wilayah di Bangka Belitung.
BACA JUGA:Apel siaga bencana 2025 di gelar