Sektor Hulu dan Kemandirian Energi

Senin 27-10-2025,09:27 WIB
Reporter : Taufan Hunneman
Editor : Jal

Penerapan teknologi EOR dan eksplorasi menjadi kunci utama. Tugas BUMN migas tersebut adalah terus menambah cadangan agar produksi migas nasional tetap terjaga.

Untuk menjaga pasokan, maka PHE mengusung dua strategi mencakup maintain baseline dengan mengoptimalkan sumur tua dan fasilitas eksisting, serta accelerate growth lewat penemuan cadangan baru, percepatan proyek, migas non-konvensional, dan pemanfaatan teknologi EOR terbaru.

PHE juga memastikan akselerasi produksi tetap sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dan menerapkan standar anti-penyuapan ISO 37001:2016.

Selain itu, strategi eksplorasi dan pengembangan energi PHE juga sejalan dengan Asta Cita kelima, yang fokus pada hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Dengan meningkatkan produksi minyak dan gas domestik, PHE berperan dalam mendukung industri hilir, termasuk sektor pengolahan bahan bakar, petrokimia, dan gas industri.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor produk energi olahan dan memperkuat daya saing industri nasional.

Demikian pula dengan PHI, yang juga bagian integral dari Subholding Upstream Pertamina, terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan produksi migas.

Di semester pertama 2025, PHI sukses mencatat kinerja positif dengan produksi minyak 58,6 ribu barel per hari dan gas 641,5 juta standar kaki kubik per hari. Angka ini bukan hanya sesuai target, tapi malah melampauinya.

Direktur Utama PHI Sunaryanto menyampaikan bahwa capaian ini bukti nyata adanya sinergi, ketekunan, dan profesionalisme semua pekerja dan bahwa mereka telah berada di jalur yang tepat.

Salah satu kiat andalan PHI adalah penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Hingga Triwulan II, EOR berhasil menyumbang produksi 2.374 BOEPD. Kombinasi teknologi, inovasi, dan teamwork solid bikin capaian ini makin terasa spesial.

PHI-Regional 3 Kalimantan (Pertamina Hulu Mahakam, PHM) menunjukkan performa luar biasa dengan peningkatan produksi signifikan. Wilayah kerja ini merupakan salah satu kontributor utama produksi migas nasional, serta menjadi fokus strategis dalam mewujudkan cita-cita kemandirian energi sebagaimana Asta Cita.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream, PHI yang membawahi PHM dan wilayah kerja lainnya, memiliki mandat untuk memperkuat upstream value chain yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. PHM misalnya, telah menjalankan program pengelolaan lingkungan yang ketat, mulai dari pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK), hingga pemulihan lahan yang terdampak operasi migas.

Kegiatan mitigasi dampak lingkungan menjadi bagian integral dari strategi PHI dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan.

Menatap ke depan, PHI merencanakan ekspansi kegiatan eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja PHM dan sekitarnya, dengan target peningkatan produksi baru secara bertahap.

Fondasi Strategis

Di tengah dinamika geopolitik dan fluktuasi harga energi dunia, kemandirian energi bukan lagi opsi, tetapi telah menjadi keharusan kebijakan. Tanpa itu, bangsa ini akan terus berada dalam posisi rentan, sehingga mudah digoyahkan krisis eksternal.

Minyak dan gas bumi sudah sejak lama memainkan strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan kemandirian sektor energi.

Kategori :