BABELPOS.ID - Masalah pada sendi seperti nyeri kronis, cedera olahraga, atau peradangan sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Seiring perkembangan teknologi medis, prosedur bedah minimal invasif seperti arthroscopy menjadi pilihan utama dalam diagnosis dan terapi gangguan sendi.
Arthroscopy menawarkan pendekatan yang lebih aman, cepat, dan efektif dibandingkan operasi terbuka konvensional.
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Siloam Hospitals Bangka, dr.Rio Aditya, Sp.OT., mengatakan bahwa tindakan Arthroscopy ini merupakan tidakan minimal invasif yang dilakukan dengan cara membuat sayatan dan memasukkan kamera kecil kedalam sendi.
BACA JUGA:Kembali Keluhkan Pelayanan di RSUD Junjung Besaoh Karena Pasien BPJS, Masyarakat Harus Kesal Dulu
Tindakan ini memungkinkan dokter melihat bagian dalam sendi secara realtime dan melakukan tindakan perbaikan seperti pengangkatan jaringan rusak, perbaikan atau rekonstruksi ligamen, hingga pembersihan seluruh rongga sendi.
Beberapa kondisi yang umum ditangani dengan arthroscopy meliputi:
Robekan meniskus dan ligamen (misalnya ACL)
Robekan pada tendon di bahu (Cedera rotator cuff)
Sinovitis (peradangan lapisan sendi) akibat penyakit autoimun atau infeksi
Chondromalacia (kerusakan tulang rawan)
Fragmen tulang atau tulang rawan yang lepas
Infeksi sendi (septic arthritis)
BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Lengkap Xiaomi 17 Pro dan Pro Max
Dokter Rio Aditya spesialis Orthopaedi dan Traumatologi juga menambahkan bahwa tindakan yang seringkali dilakukan dengan menggunakan Arthroscopy adalah ACL Reconstruction, yaitu rekonstruksi pada ligamen ACL yang mengalami Robekan.