Terkejut, seakan tidak percaya karena saingannya ramai dan pintar-pintar pula,” ungkap Kahfi dilansir dari rilis Diskominfo SP Beltim.
BACA JUGA:Puluhan Ponton Selam Ilegal Ganggu Aktivitas KIP PT Timah
Bocah asal Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, ini menyebut keberhasilan tersebut tidak terlepas dari usaha kerasnya dalam belajar dan dukungan penuh orang tua, guru pembimbing, serta pihak sekolah.
“Saya sangat senang bisa membanggakan kedua orang tua, sekolah, Kabupaten Belitung Timur, dan Provinsi Bangka Belitung.
Mendapat medali perunggu sampai tingkat nasional adalah pencapaian luar biasa,” tutur Kahfi penuh semangat.
Dukungan Orang Tua dan Pesan Disiplin
Ayah Kahfi, Billy Konnolly, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
Ia menuturkan, sejak kecil putra keempatnya memang dibiasakan hidup disiplin dan bekerja keras.
BACA JUGA:Puluhan Ponton Selam Ilegal Ganggu Aktivitas KIP PT Timah
“Usaha Kahfi untuk sampai tingkat nasional dan meraih juara perlu kerja keras ekstra, tekun, rutin, dan konsisten.
Kami selalu berpesan agar jangan lupa menjaga ibadah sholatnya, karena itu juga melatih disiplin,” ujar Billy.
Ia meyakini, keseimbangan antara belajar dan menjaga spiritualitas menjadi kunci keberhasilan anaknya.
Dari Peringkat Bontot Jadi Juara Nasional
Perjalanan Kahfi menuju podium OSN 2025 penuh cerita menarik. Saat seleksi tingkat kabupaten, ia sempat berada di urutan terakhir dari empat peserta yang lolos.
Kondisi serupa juga terjadi saat seleksi tingkat provinsi di Bangka Belitung, di mana Kahfi hanya menempati peringkat kelima.
BACA JUGA:Honda Babel Gelar Edukasi Safety Riding di SMPN 1 Pangkalan Baru