Acara ini juga dirangkaikan dengan pembacaan barzanji dan marhaban sekaligus tausiah dari Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bangka.Yakni Ustad Jaja Sulaeman.
Adapun konsep Nganggung ini disesuaikan dengan adat istiadat khas masyarakat melayu Bangka Belitung yakni Sepintu Sedulang.
BACA JUGA:Dinsos PPA Sebut Ribuan Masyarakat Basel Sudah Terima PKH dan BPNT di Triwulan ke III
"Masing-masing dari 7 kecamatan se Kota Pangkalpinang membawa dulang tudung saji yang isi menu disesuaikan dengan adat Babel seperti ketupat lepet, rendang, opor dan lainnya.
Nanti isi dulangnya akan dimakan secara bersama-sama.
Yakni untuk satu dulang cukup untuk 4-5 orang," jelas Agus.
Sebagai masyarakat, Agus juga mengajak untuk memaknai Hari Jadi Kota Pangkalpinang ke-268 ini sebagai moment untuk terus melangkah, berintrospeksi atas hal-hal yang sudah di laksanakan di Pangkalpinang.
Apa-apa yang sudah baik harus dipertahankan jadi lebih baik lagi, dan apa-apa yang masih kurang harus dirubah, diperbaiki ke arah yang lebh maju.
"Kita juga bersyukur karena Pilwako Ulang Pangkalpinang 2025 telah dilaksanakan dengan lancar, aman, damai kondusif.
Sebentar lagi Pangkalpinang akan memiliki wali kota definitif untuk memimpin Kota Pangkalpinang hingga berapa tahun mendatang dan terus mendukung demi kemajuan Kota Pangkalpinang sebagai kota jasa dan perdagangan.
Agus juga mendorong Pangkalpinang harus jadi soko guru atau patokan bagi kabupaten lain, Pangkalpinang harus jadi kota yang aman, damai di tengah kondisi kehidupan masyarakatnya yang kulturistik, multi etnis.
Meskipun di tengah kondisi saat ini sedang ada ujian perekonomian masyarakat yang melemah tetapi Pangkalpinang tetap harus terus semangat maju mencapai kemenangannya, sebab Pangkalpinang Pangkal Kemenangan.