Pidato Prabowo Dapat Apresiasi Pemimpin Dunia, 8 Kali Tepuk Tangan Membahana

Rabu 24-09-2025,11:20 WIB
Reporter : Sal
Editor : Jal

BABELPOS.ID - Pidato presiden RI Prabowo Subianto di sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat apresiasi luas para pemimpin dunia. Setidaknya delapan kali tepuk tangan, termasuk tepuk tangan berdiri (standing ovation) diberikan para pemimpin dunia yang hadir di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).

Pidato Presiden Prabowo yang menekankan pesan perdamaian, solidaritas, dan komitmen Indonesia terhadap isu-isu global itu diaplaus para delegasi yang hadir.

Tepuk tangan pertama terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.

“Thucydides pernah memperingatkan 'yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung'. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaran lah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo.

BACA JUGA:190 Perusahaan Tambang Dihentikan Sementara oleh ESDM, Belasan Perusahaan Ada di Bangka Belitung

BACA JUGA:Kasus Keracunan Lauk Pauk MBG Terjadi di Belitung Timur, BPOM Ungkap Penyebabnya

Tepuk tangan kedua muncul ketika Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirim ribuan pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik.

“Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga,” tegasnya.

Tepuk tangan ketiga terjadi saat Prabowo menyerukan pesan optimisme yang berlandaskan pada tindakan nyata dan pelaksanaan.

Tepuk tangan keempat terdengar saat Prabowo menyinggung tekanan terhadap bumi akibat populasi yang terus meningkat.

Tepuk tangan kelima mengiringi penegasan Prabowo soal kekuatan solidaritas menghadapi penindasan.

“Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa tertindas, rasa ketidakadilan, telah terbukti dalam sejarah umat manusia menyatu menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu mengatasi penindasan dan ketidakadilan,” jelasnya.

Tepuk tangan keenam bergemuruh saat Prabowo menegaskan posisi Indonesia yang konsisten mendukung solusi dua negara.

Tepuk tangan ketujuh terdengar ketika Prabowo menekankan bahwa perdamaian sejati hanya terwujud jika hak semua pihak dijamin.

Pidato ditutup dengan ajakan Presiden untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa, yang memicu tepuk tangan berdiri oleh para delegasi di ruang sidang.

Kategori :