Jadwal Festival Muang Jong 2025 di Desa Keciput: Wisata Adat Pesisir Belitung yang Memikat Dunia

Senin 15-09-2025,10:30 WIB
Reporter : Septi/BE
Editor : Govin

BABELPOS.ID - Warisan budaya pesisir Belitung terus mendapat panggung istimewa. Pemerintah Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, memastikan Festival Muang Jong 2025 siap digelar.

Perhelatan akbar ini tidak sekadar menjadi ajang pelestarian tradisi, melainkan juga bagian dari strategi besar untuk menghadirkan paket wisata terbaru berbasis adat yang lebih eksklusif bagi wisatawan.

BACA JUGA:MTQH XIV Tingkat Kabupaten Bangka Tengah Resmi Ditutup, Kecamatan Koba Sabet Juara Umum I

Festival Muang Jong akan berlangsung selama sembilan hari mulai Rabu 1 Oktober hingga Kamis 9 Oktober 2025 dengan pusat kegiatan di Pendopo Tanjung Kelayang, Desa Keciput.

Puncak acara dijadwalkan pada pukul 07.00 WIB dengan menampilkan prosesi sakral pelarungan perahu Jong ke laut.

Tradisi leluhur masyarakat pesisir Belitung yang sudah dikenal luas hingga mancanegara.

Kepala Desa (Kades) Keciput, Pratiwi Perucha, menegaskan bahwa Festival Muang Jong bukan sekadar acara tahunan biasa.

BACA JUGA:Haical Anugra Raih Emas dan Best of The Best di Kejuaraan Karate Bateng 2025

Menurutnya, festival ini kini dikemas menjadi paket wisata adat eksklusif, yang menggabungkan nilai budaya, atraksi tradisi, hingga pengalaman wisata yang menyatu dengan alam dan masyarakat lokal.

“Festival Muang Jong ini tidak hanya sekadar festival. Kami ingin memperkenalkannya sebagai produk wisata baru yang berbasis adat dan budaya," ujar Perucha, Minggu 14 September 2025.

Dengan begitu lanjut Kades Keciput, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan pantai, tetapi juga memahami nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat pesisir Belitung.

BACA JUGA:Haical Anugra Raih Emas dan Best of The Best di Kejuaraan Karate Bateng 2025

Selain prosesi adat, festival ini juga akan diramaikan oleh penampilan seni dan bakat anak muda Desa Keciput, serta partisipasi pelaku UMKM lokal dengan ragam kuliner khas Belitung untuk wisatawan.

Kehadiran UMKM diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat branding Desa Keciput sebagai destinasi wisata unggulan di Negeri Laskar Pelangi.

Kolaborasi Masyarakat dan Travel Agent

Dalam upaya memaksimalkan gaung festival, pemerintah desa mengajak semua elemen untuk terlibat. Perucha berharap seluruh masyarakat, pemerintah daerah, hingga travel agent pariwisata dapat berkolaborasi dalam mempromosikan paket wisata ini.

BACA JUGA:Perkebunan Sawit PT. MHL di Gasak Ninja Sawit, Satu Tertangkap Dua Buron

Bersama Pokdarwis Keciput, kami ingin memastikan Festival Muang Jong bisa menjadi magnet baru pariwisata Belitung,” jelas Perucha yang akrab disapa Ocha.

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar festival tidak hanya berhenti pada seremoni budaya, melainkan juga berdampak nyata pada kesejahteraan warga.

“Harapan kami, kegiatan ini sukses dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Desa Keciput dan Belitung secara umum,” kata Ocha.

Desa Wisata Babel Mendunia

BACA JUGA:Perkebunan Sawit PT. MHL di Gasak Ninja Sawit, Satu Tertangkap Dua Buron

Festival Muang Jong 2025 juga menjadi bagian dari perjalanan panjang Desa Keciput dalam membangun citra sebagai desa wisata bertaraf internasional.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini semakin diperhitungkan di kancah pariwisata dunia berkat keindahan alam, kekayaan budaya, serta pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat.

Sejumlah desa wisata di Babel telah menorehkan prestasi bergengsi di tingkat nasional, termasuk Desa Keciput yang berhasil masuk dalam jajaran pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

BACA JUGA:Kakanwil DJPb Babel Dorong Pemanfaatan Dana KUR, Jangan Mudah Tergiur Pinjol

Prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa inovasi pariwisata yang menggabungkan potensi alam dan budaya dengan pelayanan modern dapat menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Festival Muang Jong yang merupakan ajang tahunan diharapkan memperkuat posisi Desa Keciput sebagai salah satu primadona wisata di Negeri Laskar Pelangi.

"Dengan mengemas tradisi leluhur dalam paket wisata adat, Desa Keciput tidak hanya menjaga kelestarian budaya, tetapi juga memberikan pengalaman otentik yang dicari wisatawan global," ujar Ocha.

Misi Melestarikan Warisan Budaya Pesisir

BACA JUGA:Tim Patroli Polda Babel Amankan 2 Pria di Pantai Pukan, Ternyata Bawa 20 Paket Sabu

Bagi masyarakat Belitung, Muang Jong bukan sekadar ritual adat, melainkan simbol penghormatan kepada leluhur pelaut yang menggantungkan hidup pada laut.

"Pelarungan perahu Jong menjadi bentuk doa agar masyarakat pesisir selalu diberi keselamatan, rezeki melimpah, dan hubungan harmonis dengan alam," kata Kades Ocha.

Dengan mengangkat tradisi ini ke panggung wisata, Pemerintah Desa Keciput berupaya agar warisan budaya pesisir tidak hilang ditelan zaman.

Lebih dari itu, Festival Muang Jong diharapkan bisa menjadi ikon baru pariwisata budaya Indonesia di mata dunia.

BACA JUGA:MTQH XIV Tingkat Kabupaten Bangka Tengah Resmi Ditutup, Kecamatan Koba Sabet Juara Umum I

Festival ini juga telah menjadi agenda rutin setiap tahun di Belitung, sekaligus bukti nyata bahwa tradisi lokal dapat terus hidup berdampingan dengan geliat pariwisata modern.

Keberlangsungannya tidak hanya menjaga identitas budaya masyarakat pesisir, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi dan memperkuat posisi Belitung di peta pariwisata nusantara maupun internasional.

Kategori :