Setelah itu wali kelas menghubungi orang tua korban dan mendapat informasi bahwa anaknya mengalami sakit usus dan pembengkakan pada lambung sehingga harus mendapatkan operasi.
Sebenarnya pihaknya bersama para guru akan menjenguk korban, tetapi karena baru operasi pihaknya khawatir akan mengganggu korban. Jadi direncanakan menjenguknya di kemudian hari.
"Intinya kami mengakui bahwa pembulliyan itu ada tetapi hanya sekedar verbal. Kalau untuk kekerasan fisik dari pengakuan murid tidak ada," tegasnya seraya berharap kedepannya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, sehingga anak-anak akan merasa nyaman saat bersekolah.
BACA JUGA:Dari Keprihatinan, Molen Hadirkan Rumah Singgah Pangkalpinang di Palembang
BACA JUGA:Kesal Diselingkuhi, Pria di Basel Posting Video dan Foto Bugil Sang Mantan di Facebook