BABELPOS.ID, TOBOALI - Puluhan masyarakat desa Tanjung Labu, Kepulauan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mendatangai lokasi aktivitas empat buah alat berat jenis eksavator yang sedang melakukan pembukaan lahan HGU milik perusahaan sawit.
Aksi ini hanya meminta agar aktivitas tersebut dihentikan sementara. Pasalnya masyarakat Tanjung Labu menolak adanya perluasan lahan milik perusahaan sawit tersebut.
"Kita hanya meminta agar pihak perusahaan menghentikan sementara perluasan HGU tersebut," ucap Kades Tanjung Labu Pindo, kepada Babel Pos via panggilan video, Kamis (03/07).
BACA JUGA:Kades Tanjung Labu Laporkan Akun Tiktok yang Posting Dirinya Jual Lahan ke Perusahaan Sawit
"Tetapi saat rapat pagi tadi sekitar ratusan masyarakat mengerubungi lokasi, dan akan dilakukan rapat kembali, karena petinggi dari pihak perusahaan tidak datang," imbuhnya.
Dikatakan Pindo, tak hanya menghentikan aktivitas, masyarakat juga meminta agar pihak perusahaan melakukan penarikan alat berat tersebut sampai ada titik terang.
"Intinya, tolong alat beratnya ditarik dahulu dan aktivitasnya dihentikan sementara sampai ada titik terang terkait HGU ini," tandasnya.
BACA JUGA:Masalah Lahan Sawah dan Sawit Tak Kunjung Selesai, Petani Rias Ingin Mengadu ke Gubernur Babel
BACA JUGA:Masyarakat Desa Malik Surati DPRD Basel, Dugaan Pencaplokan Lahan Masyarakat Oleh Perusahaan Sawit