Meski demikian Kluivert menegaskan timnya akan belajar dari kekalahan itu. Ia ingin menjadikan kekalahan dalam laga penutup sebagai pelajaran untuk mempersiapkan tim sebaik mungkin menuju putaran keempat babak kualifikasi yang dimainkan pada Oktober mendatang.
"Kita perlu belajar dari situasi ini. Saya rasa ini momen pembelajaran yang sangat penting. Secara individu, sebagai pelatih, tetapi juga sebagai tim. Kita perlu belajar dari situasi ini," kata Kluivert.
Menurut mantan striker Barcelona ini, kekuatan utama timnas Jepang adalah kolektifitas dan individu pemainnya. "Mereka memiliki pemain yang sangat terampil. Banyak pergerakan dalam tim. Saya pikir itulah kunci utama tim Jepang. Mereka memiliki banyak pergerakan, mereka tahu ke mana harus bergerak pada saat yang tepat. Mereka memiliki permainan menekan yang fantastis. Jadi saya pikir secara kolektif mereka tahu apa yang harus dilakukan," katanya.
Meski Jepang tak menurunkan pemain-pemain terbaiknya seperti Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, Hidemasa Morita, hingga Ritsu Doan, namun mereka tetap tak kehilangan kualitasnya di hadapan Indonesia.
"Mereka menekan dengan sangat baik. Juga dalam penguasaan bola, mereka menggerakkan bola dengan sangat cepat. Jadi itu sangat sulit untuk dipertahankan," tambahnya.
Dengan kekuatan ini, kata Kluivert, Jepang akan banyak menyulitkan lawan-lawannya di Piala Dunia 2026 nanti. "Dan saya pikir banyak negara akan mengalami banyak kesulitan untuk bermain seperti Jepang," tutur dia.
Jepang memastikan lolos ke Piala Dunia 2026 setelah mengalahkan Bahrain pada Maret lalu. Itu merupakan kelolosan kedelapan tim Samurai Biru di turnamen sepak bola terakbar tersebut sejak debut pada 1998.
BACA JUGA:Kluivert Sanjung Kambuaya, Erick Puji Beckham dan Audero
BACA JUGA:Arab Saudi Menang, Indonesia Lolos Putaran 4, Pelatih China: Semoga Beruntung