BABELPOS.ID, TOBOALI - Sederet permasalahan di bidang pertanian desa Rias terus bermunculan, mulai dari bibit padi yang gagal tumbuh, dinding irigasi jebol di dekat bendungan Mentukul hingga jebolnya dinding tanggul pada normalisasi sungai Pumpung.
Terkhusus jebolnya dinding irigasi dekat bendungan Mentukul yang terjadi Minggu lalu, dan jebolnya dinding sungai Pumpung karena adanya proyek normalisasi yang di lakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Babel.
BACA JUGA:Kasus Predator Anak di Basel, Rina Tarol: Kemenag Jangan Lepas Tangan
Melihat permasalahan tersebut Anggota DPRD Babel Dapil Bangka Selatan (Basel) Rina Tarol angkat bicara terkait sederet permasalahan pada proyek milik BWS tersebut.
"Proyek milik BWS yang dikerjakan tahun kemarin tetapi banyak masalahnya ia menduga kualitasnya asal jadi," sebutnya, Senin (02/06).
BACA JUGA:Musani dan Rina Tarol Hadir di Sidoharjo, Minta Petani Tanam Ini dan Buat Proposal Untuk Ternak
Dikatakannya, proyek yang dikerjakan ini diduga bukan untuk peruntukkannya dan diduga hanya mengejar volume nya saja. Mereka tidak membangun apa yang dibutuhkan petani, yakni diduga sarat asal jadi saja.
Melihat hal tersebut, ia meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk keseriusannya, apalagi saat ini Kejari Babel diduga sedang menyoroti kegiatan milik BWS Babel ini.
"Diduga proyek BWS ini hanya sarat asal jadi, dan tidak tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," terangnya.
BACA JUGA:Kasus Predator Anak di Basel, Rina Tarol: Kemenag Jangan Lepas Tangan
Selain itu, ia juga meminta kepada APH agar dijadikan atensi masalah pembangunan sederet proyek di Rias.
Karena pembangunan ini di lakukan pada tahun kemarin, tetapi dalam dua pekan ini petani desa Rias sudah mengeluhkan terkait beberapa permasalahan, seperti dinding pengairan yang jebol lalu dinding sungai Pumpung yang jebol juga saat di lakukan normalisasi.
BACA JUGA:Nilai Investasi Semester I di Basel Capai Segini, Ini Jenis Investasinya
Bukan itu saja, diduga juga dana ini dikerjakan dengan menggunakan dana OP sedangkan yang dilelang menggunakan dana Purchasing sekitar Rp. 19 miliar.