Anggota Kongres AS Ajukan Pemakzulan Trump

Senin 07-04-2025,09:17 WIB
Reporter : Reza
Editor : Jal

BABELPOS.ID - Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Al Green, mengungkapkan rencananya untuk mengajukan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam waktu 30 hari. Menurutnya, Trump tidak layak menjabat sebagai presiden.

“Kita membutuhkan Senat yang kali ini benar-benar akan menghukumnya. Dan saya ingin kalian tahu, dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya paham bahwa dia adalah sosok Goliat. Dia adalah Goliat," kata Green dalam orasinya saat unjuk rasa di Washington, D.C., pada Sabtu (5/4).

"Dia (Trump) mengendalikan para jenderal militer, dia mengendalikan Departemen Kehakiman, dan dia juga menguasai Partai Republik. Namun, teman-teman, untuk setiap Goliat, selalu ada Daud,” kata Green menambahkan.

“Saya ingin Anda tahu, Tuan Presiden, bahwa Daud ini akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Anda dalam 30 hari ke depan. Dalam waktu 30 hari, saya akan membawa naskah pemakzulan. Saya akan mengejar Anda. Tuan Presiden, Daud ini akan mengejar Anda,” tegasnya.

BACA JUGA:Trump Berencana Relokasi Pengungsi Gaza Palestina ke Indonesia

BACA JUGA:Trump: Ini Kemenangan Luar Biasa

Kesempatan ini bukan yang pertama kali Green mencoba memakzulkan Trump. Sebelumnya, ia sudah tiga kali mengajukan upaya serupa selama masa jabatan pertama Trump dari tahun 2016 hingga 2020, namun semuanya gagal.

Pada Sabtu, ribuan orang di berbagai kota di Amerika Serikat menggelar aksi protes menentang Trump dan kebijakan populisnya yang dikenal dengan slogan “Make America Great Again”.

Massa juga memprotes kebijakan Elon Musk, pengusaha teknologi yang kini menjabat sebagai penasihat senior sekaligus memimpin lembaga tidak resmi bernama Department of Government Efficiency (DOGE).

DOGE berperan besar dalam langkah besar-besaran merampingkan pemerintahan federal AS. Aksi unjuk rasa tersebut mengusung slogan utama “Hands Off” atau seruan “Jangan ikut Campur.”

BACA JUGA:Trump Mulai Dapat Ucapan Selamat Pemimpin Dunia

BACA JUGA:Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS

Aksi protes berskala nasional itu digelar di hampir 1.000 lokasi, termasuk di kota-kota besar seperti Washington, DC, New York City, dan Boston. Menurut penyelenggara, jumlah massa mencapai ratusan ribu orang.

Para demonstran membawa berbagai poster bertuliskan pesan seperti “Fasisme tidak punya tempat di sini,” “AS bukan kerajaan,” dan “Jangan ganggu demokrasi kami.”

Banyak pengunjuk rasa secara eksplisit menyoroti peran Trump dan Musk, dengan poster bertuliskan “Tidak ada yang memilih Elon Musk” dan “Tak butuh Raja, Diktator, Fasis, maupun Muskrat.”

Kategori :