BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Harapan Aliansi Masyarakat Cinta (AMC) Bangka Belitung (Babel) agar pansus pro-kontra atas kerusakan lingkungan Rp 300 T segera terbentuk menemui jalan terjal. Pasalnya DPRD Babel belum kunjung membahasnya. Oleh karenanya AMC memilih bergerilya langsung dengan menemui fraksi-fraksi di gedung wakil rakyat pada Jumat sore, (29/2).
Beberapa fraksi yang berhasil ditemu AMC seperti ketua fraksi Gerindra, Pahlivi Syahrum, anggota F-BPP, Kasbiransyah.
"Jadi ikhtiar kita melalui gerilya pertama kita di tingkat fraksi-fraksi itu beragam mulai dari penyerahan surat hingga diskusi. "Prinsipnya fraksi akan menampung aspirasi ini semua. Mereka sadar kalau saat ini memang perekonomian Babel sedang terpuruk," kata ketua AMC, Kurniadi Ramadani kepada Babel Pos.
BACA JUGA:Pansus Pro-Kontra KN Rp 271 T Belum Kunjung Terealisasi, AMC Minta Segera Audiensi dengan Fraksi
BACA JUGA:AMC Babel Bersitegang dengan Pejabat BPKHTLW XIII Pangkalpinang
Sementara 2 fraksi lainya yakni F-PKS dan F-PDI Perjuangan, hanya disampaikan secara simbolis tanpa audiensi. "Walau begitu melalui pesan surat kita sampaikan kalau DPRD segera menyikapi kondisi Babel yang tidak baik-baik. Karena potensi konflik atas keterpurukan perekonomian menjadi bom waktu di depan mata," ingatnya.
Kurniadi Ramadani mengatakan isu kerusakan lingkungan -hasil dari tipikor tata niaga pertimahan- sangat berpengaruh dengan Babel. Tak hanya di mata dalam negeri melainkan dunia internasional.
"Nah kita ingin tahu wakil rakyat ini dimana posisinya. Apakah berpihak kepada masyarakat, apakah mau adil dengan masyarakat, apakah peduli, di saat kondisi ekonominya tidak kondusif. Di sini juga kita meminta agar dewan-dewan serius menindak lanjuti aspirasi," ucap Dani sapaan akrab.
"Kami tak menyuruh dewan-dewan itu menghitung teknis atas kerusakan lingkungan yang seperti jaksa sebutkan KN Rp 300 T itu. "Jangan salah paham bukan kita suruh mengitung matematis, tapi -agar DPRD- berikanlah data yang sebenarnya dan valid atas kerusakan lingkungan itu. Pansus itu yang bisa memanggil lembaga kompeten terkait guna diperoleh data yang sesungguhnya itu," ujarnya dengan didampingi rekanya Memet dan Wantoni.
BACA JUGA:Gaduh Kerugian Negara Rp 271 T Tipikor Timah, AMC Ingatkan Tragedi Oktober Kelabu
Dani katakan isu kerusakan lingkungan yang mencuat saat ini tak valid. Hanya sekedar prank semata. "Kita belum bisa melihat kerusakan lingkungan seperti apa real dan validnya. Ada yang melihat seluas 170 ribu ha, ada 200 ribuan ha hingga 3 ribuan ha.
"Nah kami meminta kepada DPRD sebagai tempat kami menyalurkan aspirasi supaya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat yaitu melalui data resmi yang dikeluarkan melalui instansi terkait pertambangan dan lingkungan di Bangka Belitung seperti ESDM, LH, kehutanan dan turunanya BPKHTL dan BPDAS. Lembaga ini yang kompeten unk menyampaikan informasi yang valid tentang kerusakan lingkungan," jelasnya.
"Jangan sampai DPRD hanya diam dan loyo. Saatkan tunjukan nyali kalau kepentingan masyarakat Babel itu yang paling utama. Sekali lagi demi masyarakat Babel -sedang terpuruk- kalau selaku dewan singkirkan jauh-jauh rasa takut dan tak nyaman dengan lembaga Kejaksaan itu," tandasnya.