Sementara itu, Kepala Desa Paku Palmuri mengatakan bahwa sebagian besar warga Desa Paku adalah petani Cabai, karena dianggap paling mudah untuk dibudidayakan dengan hasil yang memuaskan.
“Dulu banyak yang menjadi petani lada, tapi karena sulit dan rawan hama, banyak yang beralih menjadi petani cabai karena cepat panennya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Honda Babel Peringati Hari Peduli Sampah Nasional
Palmuri menyampaikan rasa terima kasihnya atas kontribusi PT Timah terhadap GAPOKTAN Sinar Baru yang ada di Desa Paku.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah peduli terhadap kelompok tani yang ada di Desa Paku, semoga kontribusi dari PT Timah tetap berlanjut dan dapat berkembang ke desa lainnya di Bangka Selatan,” ucapnya.
BACA JUGA:Siswi SMP di Bangka Ngeluh Sering Sakit, Dicek Guru Ternyata Hamil, Ini Pelakunya
Sebagiamana diketahui, harga cabai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kerap berfluktuatif karena masih mengandalkan pasokan cabai dari Provinsi lainnya.
Untuk itu, PT Timah melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya berinisiatif untuk menghadirkan program budidaya cabai dengan membina Gapoktan Sinar Baru.
BACA JUGA:Ombudsman Babel Minta Konsolidasikan Data Penyaluran BBM Bersubsidi Bagi Nelayan
Dengan berhasilnya Gapoktan Sinar Baru dalam menjalankan pertanian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian cabai di Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan.