Dukung Asta Cita, Pemkab Bateng Realisasikan Program Swasembada Pangan

Jumat 24-01-2025,14:09 WIB
Reporter : Yandi
Editor : Govin

BABELPOS.ID, KOBA - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berkomitmen merealisasikan program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui misi Asta Cita.

"Kita berkomitmen meneruskan program itu di daerah dengan menyiapkan lahan yang memadai," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Kamis (23/1).

BACA JUGA:Lingkar Pinggang Besar Risiko Kanker Lebih Tinggi

Ia menjelaskan, di antara misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu peningkatan padi lahan kering/gogo, peningkatan produksi jagung, dan penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi) lahan opla.

Kabupaten Bangka Tengah mendapatkan target lahan seluas 667,91 hektare untuk pengembangan padi lahan kering dan seluas 170,84 hektare untuk pengembangan tanaman jagung.

BACA JUGA:6 PLTS di Wilayah 3T Turut Diresmikan Presiden, Mampu Kurangi Penggunaan BBM

"Namun potensi pengembangan padi lahan kering di Kabupaten Bangka Tengah hanya mencapai 118 hektare dan potensi lahan jagung seluas 12,94 hektare," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produksi padi gogo dan jagung pada 2025.

BACA JUGA:LKBN Antara Bekali Puluhan Pelaku UMK Pelatihan Fotografi Produk dan Pemasaran Digital

Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah menyiapkan bantuan, seperti benih, herbisida, dan pestisida.

Namun demikian, kata dia, pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendiri tetapi butuh dukungan dan kolaborasi seluruh sektor di antaranya TNI, Polri, dan swasta.

Algafry juga menjelaskan usulan penyediaan sarana produksi untuk Kabupaten Bangka Tengah tahun 2025, yaitu seluas 66 hektare yang terdiri dari Desa Namang seluas 45 hektare dan Desa Belilik seluas 21 hektare.

BACA JUGA:Jelang Imlek Daging Babi Dipastikan Tercukupi di Basel

Selain program swasembada pangan, pada tahun ini juga akan dilaksanakan program pekarangan pangan bergizi dengan beberapa kegiatan, yakni kegiatan kaji terap desa oleh PPL di wilayah BPP (betuah/bertani dari rumah), penyuluhan pemanfaatan kompos dari limbah rumah tangga menggunakan MA-11, dan penggunanaan dana desa untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Sekitar 20 persen dana desa akan dikelola untuk ketahanan pangan, yakni sebagai penunjang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah," ujarnya.

Kategori :