BABELPOS.ID, TOBOALI - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Selatan (Basel) Kurniawan mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kriopanting dalam rangka pengecekan untuk peningkatan fasilitas pelayanan, Jum'at (10/01).
Pada kunjungan tersebut pihaknya, menemukan bahwa saat ini RS Kriopanting mengalami kekurangan pegawai, sehingga sudah sejak lama jam kerja pegawai yang ada sekarang menurutnya melebihi jam kerja yang ditentukan .
BACA JUGA:Puluhan Emak-emak Geruduk Kejari Basel
"Saya melihat jumlah pegawai di RS Kriopanting hanya berjumlah 165 pegawai, sedangkan fasilitas yang ada di sini seperti pelayanannya IGD, rawat inap, Poliklinik specialis dan rawat jalan, ini juga harus menjadi perhatian khusus Dinkes Basel," ucap Kurniawan, anggota Komisi III fraksi partai PKB. Kamis (16/01).
BACA JUGA:7 Kebiasaan Pagi Ini Bantu Turunkan Kolesterol
Diakuinya, dengan fasilitas yang memadai ini tentunya banyak masyarakat yang menggunakan jasa RS Kriopanting, sehingga permasalahan kekurangan Nakes ini harus segera di cari solusinya.
Namun, pihaknya juga mempunyai beberapa saran guna menutupi kekurangan jumlah pegawai tersebut yakni dengan memindahkan beberapa pegawai di puskesmas yang jumlah pegawainya banyak.
Adapun pertimbangannya adalah karena di puskesmas tidak ada layanan rawat inap.
BACA JUGA:Hilang 6 Hari, Ditemukan Tak Bernyawa Dalam Pipa Saluran Air, Keluarga Tolak Otopsi
"Kami menyarankan agar pegawai Puskesmas yang banyak, sebagian bisa dipindahkan ke RS Kriopanting," sebutnya.
Dikatakannya, saran yang diberikan ini bukan tanpa alasan karena mengingat saat ini RS Kriopanting melayani 3 Kecamatan, sehingga ia melihat dengan jumlah pegawai yang ada tidak bisa mengcover semua layanan tersebut.
BACA JUGA:Comeback 2-1 Lawan Tottenham, Arsenal Dekati Liverpool di Puncak Klasemen
Hal ini juga karena jarak tempuh RS bertaraf di atasnya Kabupaten dan Provinsi menempuh jarak yang cukup jauh untuk rujukan.
"Menurut kami ketenagaan menjadi garda terdepan dalam pelayanan di semua Rumah Sakit," kata dia.
"Oleh sebab itu mulai tenaga kesehatan, hingga tenaga administrasinya, maupun pengelolaan bisa tertata dengan maksimal dan menghasilkan pelayanan kualitas yang terbaik," imbuhnya.