BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Kepulauan Bangka Belitung (HAKLI Babel memberikan apresiasi kepada inovasi Pemkab Bangka dalam bidang penjamah makanan/food handler.
Baru baru ini 10 penjamah makanan di Desa Mendo menerima sertifikat yang terbantu dari program inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka.
BACA JUGA:Gara-Gara SPBU Kejora 3 Kali Ingkar, Warga Korban Ogah Ditawari RJ
Sebelumnya penjamah makanan menerima pelayanan mobile Dinas Kesehatan dalam Program Bujang Kampong.
Sejauh ini ada sebanyak 374 food handler atau pekerja di bidang pangan siap saji di Kabupaten Bangka yang sudah memiliki sertifikat penjamah makanan.
BACA JUGA:Ombudsman RI Tinjau Program Asuransi Nelayan di Bangka Tengah
Sertifikasi ini merupakan dampak positif dari aplikasi kursus penjamah makanan termasuk juga sertifikasi bagi depot air minum sebagai program inovasi Dinas Kesehatan Bangka.
Inisiator inovasi, Susi mengatakan, sertifikat penjamah makanan merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki para pengusaha di bidang pangan siap saji seperti restoran, rumah makan, jasa boga atau katering dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ombudsman RI Tinjau Program Asuransi Nelayan di Bangka Tengah
“Kami selaku pelayan masyarakat dalam kondisi apapun harus selalu berupaya membantu masyarakat, dalam hal ini menyediakan pangan yang sehat untuk masyarakat," kata Susi kepada Babel Pos, Selasa (17/12).
Menurutnya, dengan adanya pangan yang sehat maka derajat kesehatan masyarakat pun akan meningkat.
BACA JUGA:Deteksi Dini Kesehatan Terhadap Penularan Penyakit, Slamet ; Pentingnya Skrining
"Untuk itu, dalam keterbatasan kita harus tetap berinovasi," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi mengatakan, sasaran tempat pengelolaan pangan (TPP) di Kabupaten Bangka yang khusus bergerak di pangan siap saji terdata 839 unit.
Jika per-TPP masing-masing ada 3-4 orang pekerja maka sasaran inovasi ini mecapai tiga ribuan para pekerja.