Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN untuk mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui swasembada energi yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, PLN telah menyiapkan peta jalan yang konkret serta terus memperluas kolaborasi dengan mitra lokal dan global.
BACA JUGA:Hanya 1 Perusahaan di Basel yang Baru Mengajukan Pertek Lingkungan
Saat ini PLN, kata Darmawan, tengah merancang ulang usulan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), di mana hingga tahun 2040, PLN akan menambah 100 GW energi listrik yang mayoritas bersumber dari energi terbarukan.
BACA JUGA:15 Rumah di Nambah Dapatkan RTLH Baznas, Ketua Baznas Targetkan Desember Selesai
”Pak Hashim sudah mengumumkan bahwa 75% atau sekitar 75 GW dari kapasitas tambahan tersebut berasal dari pembangkit energi terbarukan.
Artinya, ke depan kami akan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penambahan pembangkit berbasis energi terbarukan yang berasal dari tenaga air sebesar 25 GW, surya 27 GW, angin sebesar 15 GW, panas bumi 6 GW, dan bioenergy 1 GW,” ucap Darmawan.
BACA JUGA:Terima Tim Panelis, Pemkab Bangka Tegaskan Fokus Kembangkan Inovasi pelayanan Digital
Darmawan menjabarkan, bahwa untuk mencapai target 75% energi terbarukan tersebut, PLN akan membangun Green Enabling Transmission Line sepanjang 70 ribu kms untuk mengalirkan sumber energi terbarukan yang mayoritas berada di daerah terisolir ke pusat demand.
BACA JUGA:7 OPD Pemkab Bateng Terima Penghargaan di Hari Pahlawan, PLT Bupati Sebutkan Ini
Selain itu, PLN juga telah merancang pengembangan smart grid guna mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan, sehingga energi bersih yang dihasilkan dari pembangkit tersebut bisa masuk ke dalam sistem PLN secara stabil.
BACA JUGA:Mulkan Terpilih Lagi, Rebo Bakal Jadi Desa Budaya Tionghoa, Bangun Ciri Khas Ini
”Kami perlu membangun pembangkit listrik yang fleksibel.
Kami perlu membangun smart grid, smart transmission, smart control center, dan smart distribution.
Tanpa smart grid, kami hanya bisa menambah 5 GW.
Tetapi dengan smart grid, kami bisa menambah pembangkit angin dan surya hingga 42 GW, sehingga kami bisa menyeimbangkan antara suplai listrik dan permintaan,” tambah Darmawan.