BABELPOS.ID, MERAWANG - Anggota DPR RI Ir Rudianto Tjen bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan para mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) mengelar diskusi, di Balai Besar Peradaban UBB Sabtu (9/11/2024).
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, BRI Salurkan Bantuan Beasiswa Bagi Anak TNI dan Polri
"Karena kita tahu bahwa lembaga penyiaran inikan menjadi lembaga yang bisa berperan aktif dalam sosialisasi, menyampaikan pesan iklan, apalagi sekarang akan dilaksanakan Pilkada Serentak 2024.
Karena kita semua tentunya berharap nantinya Pilkada Serentak 2024 berjalan demokratis, jujur dan berimbang di provinsi Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka ini " ujar Anggota DPR RI, Rudianto Tjen kepada wartawan di UBB, Sabtu (9/11/2024).
BACA JUGA:Pj.Gubernur Babel dan Forkopimda Babel Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan Pawitralaya
Menurut Rudianto Tjen, melalui diskusi bersama KPI untuk mengajak para mahasiswa untuk berpartisipasi membantu Lembaga Pengawasan Penyiaran, jangan sampai tendesius, berat sebelah atau mungkin menyebarkan berita kurang benar atau hoaks.
BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 Slim Meluncur Tahun Depan, Begini Bocorannya
"Kita berharap keberadaan pers betul- betul membawa jiwa positif, kebaikan di tengah-tengah masyarakat di daerah ini," politisi PDIP ini.
Rudianto Tjen menilai keberadaan dan peran dari KPI sekarang masih baik-baik saja, semua masih berimbang.
BACA JUGA:Pj.Gubernur Babel dan Forkopimda Babel Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan Pawitralaya
"Kita berharap, melalui kegiatan diskusi DPR, KPI bersama para mahasiswa UBB ini, ke depan para adik-adik mahasiswa bisa berperan aktif untuk ikut serta pengawasi KPI dan lembaga penyiaran dapat berlaku netralz berimbang pada Pilkada Serentak tahun 2024 ini," harapnya.
Sementara Rektor UUB, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si mengatakan melalui diskusi dengan Anggota DPR RI serta KPI, UBB mengajak para mahasiswa memahami prinsip dasar berdemokrasi.
Kegiatan ini menurutnya menyasar para mahasiswa agar ikut terlihat aktif mempromosikan prinsip prinsip dasar berdemokrasi yang benar.
Jauh dari berita hoaks, mempromosikan pilkada yang demokratinya yang lebih substansial, prosedural.