Meskipun terapi ini dapat menyelamatkan nyawa dan memperbaiki fungsi neurologis, komplikasi seperti perdarahan tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan diskusi yang transparan dengan pasien dan keluarganya mengenai risiko dan manfaat sebelum melakukan terapi.
BACA JUGA:Penyebab Penyakit Stroke
BACA JUGA:Mau Turunkan Kolesterol? Lakukan 8 Gaya Hidup Ini
Trombektomi
Pelaksanaan prosedur trombektomi merupakan langkah penting dalam penanganan pasien dengan stroke iskemik akut, terutama yang disebabkan oleh adanya sumbatan di pembuluh darah otak.
Trombektomi bertujuan untuk menghilangkan bekuan darah (trombus) yang menghalangi aliran darah ke otak, sehingga dapat mengembalikan aliran darah normal dan mencegah kerusakan jaringan otak lebih lanjut.
Prosedur ini umumnya dilakukan secara minimal invasif melalui kateterisasi, di mana dokter spesialis intervensi menggunakan alat khusus untuk mengangkat trombus. Keberhasilan trombektomi dapat meningkatkan peluang pemulihan fungsi neurologis pasien serta mengurangi risiko kecacatan jangka panjang.
BACA JUGA:Tips Bebas Kolesterol Setelah Lebaran
BACA JUGA:Libur Telah Tiba, Jaga Makan Anda, Awas Kolesterol!
Penanganan stroke pendarahan
Stroke pendarahan, yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, memerlukan penanganan awal yang sangat berbeda dibandingkan dengan stroke iskemik.
Fokus utama dalam penanganan stroke pendarahan adalah stabilisasi pasien dan pengendalian tekanan darah.
Jika pasien mengalami peningkatan tekanan intrakranial, dokter mungkin perlu memberikan obat atau melakukan intervensi bedah untuk mengurangi tekanan tersebut.
Dalam kasus perdarahan besar, keputusan untuk melakukan kraniotomi guna mengangkat hematoma atau mengontrol sumber perdarahan harus segera diambil.
BACA JUGA:Libur Telah Tiba, Jaga Makan Anda, Awas Kolesterol!
BACA JUGA:Haruskah Berhenti Makan Telur Saat Kolesterol Tinggi?
Pencegahan stroke
Mengurangi risiko terkena stroke adalah langkah penting yang dapat diambil oleh individu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain mengelola faktor risiko, gaya hidup sehat, dan edukasi pribadi.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda stroke dan pentingnya penanganan cepat merupakan tantangan yang besar. Banyak orang tidak menyadari gejala stroke dan mungkin menunda pencarian perawatan medis.