Maksud dari berkelanjutan, lanjutnya, eonomi hijau memperhatikan dampak lingkungan untuk generasi mendatang, dan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Sedangkan ramah lingkungan, kata dia, ekonomi hijau mengurangi emisi karbon dan polusi, meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, serta mencegah hilangnya keanekaragaman hayati.
BACA JUGA:Punya Izin Tambang, PT Timah Harusnya Bisa Lakukan Penambangan di Laut Beriga
"Nah untuk inklusif secara sosial, ekonomi hijau mendorong kesetaraan dalam dan antara generasi, dan mendukung pemberdayaan perempuan," jelasnya.
Menurut Fadillah, Provinsi Bangka Belitung memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan terutama dari sektor sumber daya alam untuk mewujudkan ekonomi hijau. Dan untuk merealisasikannya, kata dia, tentu aka banyak tantangan juga yang akan dihadapi.
BACA JUGA:KIP 17 Terbakar di Perairan Cupat, Mualim Kapal Jadi Korban
"Potensi dan tantangan itu tergantung kita dalam menyikapinya, kita bisa menjadikan potensi itu sesuatu kekuatan bagi kita baik internal maupun eksternal dan kita bisa menjadikan tantangan itu sebuah peluang. Nah untuk mewujudkan itu, kita harus bersama-sama bersinergi dan kita harus banyak mencetak orang-orang gila dalam arti kata mereka yang peduli akan sumber daya alam Bangka Belitung," tutur Fadillah.
BACA JUGA:Tim Hantu Ringkus Pelaku Narkoba di Dusun Jungku
Karena itu, Fadillah berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan pemikiran-pemikiran yang cerdas, yang mana nantinya bisa menjadi rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Bangka Belitung terutama dalam menjawab potensi dan tantangan ekonomi biru di Bangka Belitung.
BACA JUGA:Honda Babel Gelar Edukasi Keselamatan Berkendara Dengan Komunitas Motor Honda
"Jadi saya tegaskan bahwa pembangunan berbasis ekonomi hijau merupakan keniscayaan, mengingat semakin tidak terkendalinya kerusakan lingkungan akibat pembangunan.
Untuk itu, kita berharap hasil dari diskusi ini nantinya biasa menjadi rekomendasi ke Pemprov Babel," katanya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Babel yang diwakili Rusdi menyebut, dalam RPJMN 2025-20245, arah pembangunan Indonesia 20 tahun ke depan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA:Perpaduan Bazar dan Musik Cerdas, Targetkan Perputaran Uang Rp 1 Milyar
Untuk Provinsi Babel, kata Rusdi, ada empat tahapan pembangunan RPJPD 2025-2045 yakni pondasi, akselerasi, pemantapan dan perwujudan.
Untuk pondasi, dijelaskannya, akan dilakukan penguatan SDM, ekonomi biru dan ekonomi hijau melalui pengembangan agromaritim yang tangguh, hilirisasi timah serta inisiasi community based geo ecotourism dan ekonomi kreatif serta bioprospeksi.